~~Chapter 6~~

341 67 3
                                    

Kriett..

Sumilir angin,awan gelap yang terlihat ikut berduka dengan apa yang sudah terjadi di kerajaan ini.

Hari mulai gelap, suara gemuruh petir, tak membuat gadis cantik ini takut. Ia yang sedang berdiri dibalkon kamarnya, menatap langit yang mulai menitihkan airnya.

"hah... "

Hujan pun tiba, tak membuat gadis itu beranjak dari tempatnya berada. Seperti ia sedang menikmati setiap rintik hujan yang membasahi tubuhnya, luka yang ada dilengannya, sudah bahas oleh hujan, yang membuat rasa perih yang luar biasa.

"ishh... "Jihyo menatap luka dilengannya.

"luka ini tak sebanding dengan luka yang aku rasakan saat ini, memang luka yang tak berdarah lebih menyakitkan.. "

Rasa sakit dilengannya seakan tak ia hiraukan,karna hatinya lebih sakit menyadari kenyataan yang sudah terjadi. Ia biarkan hujan deras mengguyur tubuh mungilnya,wajahnya pucat pasih,sampai kakinya tak mampu lagi menopang tubuhnya, dan..

Brukk!

Tubuhnya ambruk,dinginnya angin dan hujan terasa menusuk sampai ketulang,namun senyuman manis itu semakin jelas tergambar diwajah pucatnya.

'Kunikmati rasa sakit yang ada, kuterima hantaman air hujan,ku rasakan dinginya angin yang berhembus,kuterima segalanya... '

----------------------------------

"halameoni! Kejar aku! Hahaha... "

Suara seseorang anak laki-kaki yang tengah berlari dilorong istana. Anak laki-laki yang sedang menginjak umur 8 tahun.

"yaaa!  Jangan lari-lari nanti jatuh.. "

Rose aomma, yang terlihat sudah sangat lelah mengejar anak itu, ia anak yang lincah dan aktif.

"Haishhh! Halameoni sgt lambat.. Masak nangkap anak kecil seperti ku saja tidak bisa, nenek sangat payah!"-ejek anak laki-kaki itu yang kini tengah berkacak pinggang.

"kau anak yang aktif dan lincah jeon youngsoon.. "

Yaa, anak laki-laki itu bernama jeon youngsoon,atau nama aslinya Yoo youngsoon.

"youngsoonie!"-panggil seseorang.

"aomma!"-youngsoon berlari menghampiri aommanya, melompat lalu memeluknya manja.

"aigoo.. Dia ternyata sangat manja padamu ratu jungyeon "-rose aomma menghampiri anak dan ibu itu.

"hehehee.. Apa yang aomma dan youngsoon lakukan?"-tanya jeongyeon.

"dia memintaku terus mengejarnya, padahal aku sudah sangat kesusahan dengan tubuhku yang sudah semakin tua ini.. Yaishhh dia tak memiliki teman disini... Aku jadi kasian padanya, jeongyeon bukankah sebaiknya kau sekolahkan youngsoon diluar istana saja agar ia bisa berbaur dengan orang lain dan memiliki teman?"-ucao rose aomma.

"ani, aomma.. Aku hanya takut ia bertemu dengan keluar almarhum ayahnya, aku tak ingin mereka mengambil youngsoon ku, aomma"-jawab jeongyeon  dengan raut wajah sedih, takut kehilangan putra semata wayangnya.

"yahh.. Mereka sangat berbahaya, bisa saja youngsoon dibunuh, karna mereka sangat membenci youngsoon ,sudah tenanglah, youngsoon aman disni.. "-sahut rose aomma, yang berusaha menenangkan jeongyeon.

"arraseo aomma, emm.. Youngsoon coba kau bangunkan jihyo imo, dia ada dikamar tamu.. "-pinta jungyeon.

"nugu,aomma?aku tak pernah melihatnya, dan aku tak pernah mendengar namannya? "-bingung youngsoon.

Sword&Flower[End S1;REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang