Hari mulai gelap, terlihat dua gadis tampak sangat gelisah dan khawatir. Dua gadis yang dengan senang hati menjadi pelayan pribadi sang calon Ratu Kerajaan, yang tak lain sahabat mereka, tangah terbaring lemah. Dengan wajah pucat, mata yang senantiasa tertutup, tubuh panas sampai menggigil.
"Apakah Yang Mulia lupa makan?", tanya gadis pelayan pribadi sang ratu. "omo! Bahkan seharian ini Yang Mulia tak makan apapun!", seru pelayan pribadi yang lain. Gadis pelayan yang tak lain adalah Tzuyu berdecak kesal. Ia memanggil beberapa pelayan lainya, "tolong ambilkan beberapa rempah-rempah, dan pastikan tidak ada seorangpun yang tahu!, palli..", mendengar perintah dua pelayan yang menghampiri Tzuyu segera menjalankanya.
Pelayan Jennie sibuk mengompres Jihyo, wajahnya terlihat sgt khawatir. Tzuyu bergegas menuju dapur, mengambil bumbung bambu dengan diisi air hangat dan di tutup dengan rapat.
"apa itu Tzu?", tanya Jennie, melihat Tzuyu datang membawa bubung bambu, "setidaknya ini mampu meredamkan nyeri lambungnya", Tzuyu meletakan bambu itu diatas perut Jihyo dangan menggerakan keatas dan kebawah. Seketika wajah Jihyo yang masam menjadi lebih tenang. Tak lama dua pelayan itu datang dengan rempah-rempah dan alat tumbuk juga. "letakan saja di sana, dan bantu pelayan Jennie!", dua pelayan itu menuju ranjang Jihyo dan membantu Jennie menangani Jihyo. Tzuyu memilih membuat obat, dengan bantuan rempah-rempah. Ia sangat pandai dan mengerti betul setiap rempah-rempah dan apa gunanya. Dia juga sangat dipercaya didesanya sebagai tabib, walau ia tak mengakuinya, tapi ia lumayan paham dalam hal medis seperti ini.
Selesai dengan jamunya, Tzuyu langsung membawanya kepada Jihyo. Dengan bantuan dua pelayan itu Jihyo bisa meminum habis jamu buatnya. "apakah Jihyo akan segera membaik?", tanya Jennie sedih melihat Jihyo terbaring lemah. "tak lama, biarkan ramuan itu bereaksi, sebaiknya kita bersiap-siap untuk pertunangan nanti, pelayan bantu kami mempersiapan segela keperluan yang mulia!", dua pelayan itu mengangguk. Jennie, Tzuyu dan kedua pelayan itu segera mempersiapkan segela keperluan Jihyo, mulai dari hanbok terbaik, aksesoris, dan pavillium untuk Jihyo membersihkan dirinya. Setelah siap semuanya mereka menuju Jihyo bangun.
Ternyata Ratu Jungyeon datang, Tzuyu, Jennie dan kedua pelayan itu membungkuk memberikan hormatnya. "apa yang terjadi?!", Jungyeon berlari dan duduk ditepi ranjang Jihyo, mengusap pipi Jihyo, panas tubuhnya mulai mereda. "maaf yang mulia Junyeon, sebenarnya Yang Mulia Jihyo tidak makan seharian ini, karna ia seharian ini di kuil, dan pulang dalam keadaan basah kuyub", jelas Jennie dengan menundukan kepalanya takut akan reaksi Jungyeon.
"lalu apa gunanya kalian?! Apa gunanya pelayan di istana ini, eoh?! Bahkan menjaga satu Ratu saja kalian tak mampu!, apakah kalian menyepelekan pekerjaan ini?! Ahh.. Baiklah, sebaiknya kalian berhenti saja, ketimbang membuat masalah yang lebih besar nantinya! Apa kalian lupa? Malam ini Yang Mulia Jihyo akan bertunangan dangan Raja Jeon, dan bahkan kini ia jatuh sakit, itu semua karna ke-"
"mereka tak bersalah eon", suara parau dengan keadaan yang belum sepenuhnya membaik, Jihyo tersenyum kearah Jungyeon, "Jihyo... Jika mereka tak lalai, kau tak akan seperti ini, mereka harus mendapatkan hukuman yang sepatutnya", jelas Jungyeon dengan lembut, Jihyo menggelengkan kepalanya, "aniya, mereka tak bersalah, aku yang ceroboh, aku sudah meminta untuk sendiri, tanpa di ganggu siapapun, sampai dengan ceroboh aku lupa dengan makanku, ini tak sepenuhnya mereka yang salah, eon", penjelasan Jihyo membuat jungyeon menghembuskan nafas panjang, lalu menatap sendu Jihyo.
"aku tau kau kuat Jihyo, tapi tak sepanjang waktu tubuhmu dalam kondisi baik, jadi jangan lakukan kesalah ini lagi, ne?", Jihyo mengangguj mantap, Jungyeon tersenyum, mengecup kening Jihyo sayang, "segera bersiap aku takut saat aomma Rose kemari dan melihatmu dalam keadaan ini, lekas membaik, jihyo-ah!", seteleha mengucapkan itu ,Jungyeon meninggalkan kamar Jihyo. Terdengar helaan nafas Jihyo segera menuju pavilliumnya untuk membersihkan dirinya, Jennie dan Tzuyu dibantu dua pelayan lainnya segera mempersiapkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sword&Flower[End S1;REVISI]
RomanceMenceritakan tentang jalannya takdir yang rumit antara raja dan ratu. Rasa benci sang ratu kepada sang raja, dan keegoisan raja yang belum mampu mengungkapkan perasaannya kepada sang ratu. Apakah ratu akan jatuh cinta kepada sang raja? atau sang ra...