"Menyingkirlah, Ji!"
Brukk!
Jungyeon memang sudah tak bisa berfikir jernih, ia mendorong Jihyo. Tak menyia-nyiakan ksempatan, Jungyeon mengayunkan pedangnya.
"Ratu Jungyeon!"
Jlebb!
"A-akhh.. Uhuk!"
Pedang menembus perut Umji, "enyahlah kau dari dunia ini!!!", emosi Jungyeon yang membara, ia semakin menekan pedangnya mengoyak tubuh Umji. "E-eonnie..", air mata Jihyo lolos, darah mengalir deras. "U-uhuk.. K-kalian.. A-a..kan men-da-pat--kan..balasan", satu kalimat terakhir bersamaan hemburan terakhir Umji.
Deg!
Jihyo menghampiri mayat Umji, tangisanya tak tertahankan lagi, "Eonnie!! K-kau adalah pembunuh hiks.. Kau-kau adalah iblis yang nyata, Eon!! Hiks, k-kau harus menebus dosa besarmu ini! Hiks..", Jihyo menatap Jungyeon penuh kebencian. Jihyo memang iblis dimedan perang, ia dengan hatinya yang dingin tak akan memberi ampun musuhnya, tapi ia tak pernah membunuh seorang gafis apa lagi calon ibu dan anak. Tangan Jungyeon bergetar, perlahan ia mundur, wajahnya ketakutan, a-apa yang baru saja ku lakukan? Aku.. Membunuh seorang ibu, dan.. Calon bayi?.
Bruk!
"Aomma!!"
Youngsoon berlari memeluk Ibunya yang sudah tak sadarkan diri. Semua orang menghampirinya. "Bawa Ratu Jungyeon kekamarnya, dan Kuburkan Umji jauh dari kerajaan Jeon!", mendengar perintah dari Jungkook, para prajurit segera membawa mayat Umji, sedangkan Jihyo masih menangis, karena dosa besar yang baru saja Jungyeon lakukan.
"Ratu ji--"
Grep!
"K-ook..bisakah kau tunda kepergianmu? Hiks", entahlah mendengar suara parau menyayat hati milik Jihyo membuat Jungkook melemah. Ia membalas pelukan Jihyo, "Ne.. Sekarang tenangkan dirimu".
Tap..tap..
Jungkook berjalan memasuki Puri Yeoja, wajahnya terlihat kesal, tapi itu sudah biasa. "Apakah dia benar-benar kewajibanya sebagai istri! Haishh menyebalkan!", dumel Jungkook.
Ternyata Ia ingin menemui Jihyo. "Jeosonghanmida Yang Mulia, Ratu Jihyo sedang bersiap, beliau baru saja selesai membersihkan diri", Seorang pelayan menghadang Jungkook. Tapi bukan Jungkook namanya jika tak keras kepala. "Aku tak bertanya padamu! Pergilah!", sontak Pelayan itu terperanjat kaget saat mendapat bentakan Jungkook, memang auranya saat ini sangt menakutkan. Pelayan itu hanya menundukan kepala dan pamit.
Jungkook memasuki Kamar Jihyo, membuat Jennie terkejud, tapi berbeda dengan Tzuyu yang terlihat biasa. Karena memang Sudah biasa Jungkook datang kekamar Jihyo dengan raut wajah kesal, pasti karena Jihyo menolak datang kekamarnya lagi, batin Tzuyu dengan Yakin.
"Jihyo Eodie?", suara datar aura mencekam, yang dapat dirasakan Jennie. "Y-yang Mulia Ratu Jihyo sedang membersih--", belum sempat Jennie menyelesaikan kalimatnya Jungkook sudah terlebih dulu memasuki ruangan dimana Jihyo sedang mandi. Jennie menghela nafas panjang, "Ck , Sudahlah.. Mungkin sebentar lagi akan terdrngar lenguhan, dan desahan sialan itu!", Tzuyu memang berbicara selalu frontal. "Kau ini ingin mati, eoh? jika sampai Yang Mulia Raja mendengarnya tamatlah riwayatmu! Sudahlah sebaiknya kita kembali kekamar, biarkan mereka menghabiskan waktu bersama", Jennie dan Tzuyu menuju kamar mereka, meninggalkan kamar Jihyo.
Sruk!
Jihyo membuka matanya perlahan, saat mendengar suara pakaian, ia menatap malas seseorang yang sedari tadi sudah menatapnya seakan ingin memangsanya. Jungkook melepaskan semua helai pakaian yang melekat ditubuhnya. "kau tau! Aku sudah menunggumu, tapi kau selalu saja tak datang, jika tak kupaksa!", Jungkook mengomeli Jihyo, Tapi sayangnya tak dihiraukan. Merasa diabaikan Jungkook mengeraskan Rahangnya. Selesai melepas semua pakaianya ia berjalan masuk kedalam bak mandi dimana Jihyo yang dengan nyamanya terlelap didalam air hangat bak mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sword&Flower[End S1;REVISI]
RomanceMenceritakan tentang jalannya takdir yang rumit antara raja dan ratu. Rasa benci sang ratu kepada sang raja, dan keegoisan raja yang belum mampu mengungkapkan perasaannya kepada sang ratu. Apakah ratu akan jatuh cinta kepada sang raja? atau sang ra...