~~~ Chapter 30 ~~~

338 45 33
                                    





















Uhukk.. Uhukk..

Seorang berusaha naik kedaratan. Arus sungai yang cukup deras membuatnya sedikit kesusahan, walau begitu tekatnya untuk tetap hidup lebih besar.

"T.. To.. Long.. Tolongg... ".

Suaranya hampir habis.  Tubuhnya memucat dan berkerut karena terlalu lama didalam air. Suhu tubuhnya mendingin, badannya basah kuyup. Matahari yang menyilaukan membuat pandanganya mengabur. "s-siapapun to.. Long... ".

Seorang petani yang pulang dari ladang mendengar suara seseorang dari arah sungai, "Suara siapa? Ada orang disana?! ". Karena penasaran ia memilih menuju sungai untuk memastikannya sendiri.

Ia turun menuju Sungai,  betapa terkejudnya ia melihat seorang gadis tergeletak di tepi sungai. Keadaan dengan banyak luka ungu disekitar tubuhnya, hanboknya sudah sobek-sobek.

Petani itu mendekatinya, "no.. Na? Apa kau masih hidup? Kau baik-baik saja?", Petani tersebut mengecek nafas gadis itu dan denyut nadinya.  "masih hidup!", pria itu langsung mencari bantuan kedesanya.

___________________

"Jihyo Imooo!!!!".

"Sayanggg!", Jihyo merentangkan tanganya untuk kedua bocah yang berlari kearahnya. "imo! ", mereka memeluk erat leher Jihyo, "Akhh.. Kalian ingin membunuh imo? ", segera Youngsoon dan Jisaa melepaskannya.

Jihyo tersenyum mengusap kepala Youngsoon dan mengecup dahi Jisaa.  Jennie, tzuyu,  sana yang bersamanya hanya tersenyum  melihat interaksi mereka. "Aku aommanya tapi kenapa ia lebih dekat denganmu ji?", sindir Sana  hanya berniat menggoda saja. "Haha karena kau menyebalkan", Ungkap Jihyo.

Disini mereka berada,  di taman istana. Mereka sedang membuat lapion untuk festival lampion besok.  "imo, kami mau juga membuat lampion!", seru Jisaa bersemangat,  ia duduk tegap di depan Jihyo.  "Ne!  Youngsoon ingin mengirim pesan pada dewa dengan lampion itu,  agar Dewa segera mengembalikan Aommanya Youngsoon! ", Hati Jihyo berdenyut mendengar pemuda kecil ini berkata seperti itu.  Jihyi tersenyum,  "Arrasheo, sekarang kita buat sama-sama ,ne?".

"Ne! ", Jihyo mulai membantu Yeoungsoon membuat lampionnya,  sedangkan Jisaa bersama Sana. "Ouh,  aku tak sabar menunggu anggota baru di kerajaan ini", bisik Tzuyu pada Jennie. "keroumyeon! Kandungan Jihyo  sudah memasuki 7 bulan masa tua,  kita harus bersiap dan berhati-hati juga", balas Jennie yang masih sibuk membuat lampion.  "Kau benar,  uhh.. Aku benar-benar antusias! ", Tzuyu dengan mata berbinar.

"Wahh.. Ternyata kalian berkumpul disini!", Rose aomma datang bersama kepala pelayan Eunha. "Selamat datang Ibunda Ratu", hormat Jennie,  Tzuyu, Sana,  bahkan Jisaa dan Youngsoon. "Aigoo kalian berlebihan anak-anak.. Ahh ternyata kalian sibuk membuat lampion", Puji rose aomma.  "hehe.. Ini untuk Halmonie!", Youngsoon memberikan lampion hasilnya. "aigoo.. Nomu kyopta! Gumawo ne? ", Rose aomma menerimanya dengan senang hati.

"Sudah.. Sekarang waktunya kalian mandi,  sudah sore ne?", ujar Jihyo kepada  anak-anak,  "Ne imo! ".

"Ne.. Kajja kita mandi anak-anak! ", Sana membawa Youngsoon dan Jisaa masuk.  Tinggal Jihyo, Rose aomma, kepala eunha, dan Tzuyu jennie. "Jihyo? ", panggil Rose aomma resius. "Ne.. Aomma, ada apa?", Jihyo menghentikan kegiatannya untuk serius dengan Rose aomma.

"Ji..  Kita harus mengadakan seleksi pelayan untuk pengganti Kepala Eunha,  karena kepala puri yeoja tidak ada , Eunha yang akan menggantikan posisi kepala puri,  bukan lagi kepala pelayan,  karena kamu tidak mungkin menjadi kepala puri, kau harus fokus dengan calon buah hatimu", Jihyo terdiam belum paham arah pembicaraan Rose aomma.

Sword&Flower[End S1;REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang