~~Chapter 4~~

306 65 7
                                    

"MWO-YAAA???!!!!!!!"




Bruk!

Jihyo jatuh, terduduk ditanah,air mata yg tak terbendung mengalir dg deras... Jennie menjerit melihat siapa mayat dalam karung itu... Syok? Jelas, jennie segera sadar dia mengahmpiri jihyo, yg menatap mayat itu miris.

"ji.. Jihyo-ya? Hiks.. Gwennchana-yo?"-tanya jennie yg sudah penuh dg air mata.

Jihyo tak merespon,tangannya berusaha meraih mayat didepannya ini, tangan bergetar,sampai jari-jarinya menyentuh mayat yg sudah dingin itu. Tanganya bergetar hebat, ia menjerit histeris,jennie yg melihat itu, dg sigap memeluk jihyo.

"huwaa!!! Harboji!!!!! Hiks.. Wae?? Waeyoo?!!!!! Huwaaa!! Ini tidak mungkin! Hiks.. Ini tidak mungkin jennie!!! "-tangisan jihyo pecah.

Jisoo dan jimin pun berlari menuju sumber suara.

Dan...

































"Appa?"-jisoo aomma.
"Harabeoji?!!"-jimin berlari menghampiri mayat kakeknya.

"Harabeoji? Aerrona!Aerrone harabeoji!!! Kau tak pandai berekting harabeoji!Aerronaaa!!"-jihyo sadar segera melepas pelukannya dg jennie, dia berjalan menuju jimin yg terlihat tak terima.

"jiminie"-panggil jihyo.
"eonnie,ini tidak mungkin! Harabeoji sgt payah dalam berekting!"-jihyo tampak tak kuasa, ia segera memeluk jimin,adiknya itu.

"ikhlaskan chimie, hiks harabeoji sudah pergi utk selamanya,hik.. ikhlaskan..hiks"-jihyo berusaha utk kuat, dia adalah ratu sekaligus kepala keluarga yg tinggal dirinya, jimin dan aomma?

Jihyo meminta jennie mengawal jimin kekamarnya dg beberapa pelayan. Jihyo menghampiri aommanya yg sudah seperti orang tak tau arah, tatapannya kosong.

"a... Aomma? "-panggil jihyo, sembari menitihkan air mata,melihat keadaan ibunya.

Seketika raut wajah jihyo memerah, wajah penuh dendam dan amarah, tatapannya menjadi tajam,tangannya mengepal kuat!

Jihyo bangkit dan berjalan tegas kearah pengawal.

"siapa yg membawa mayat harabeoji?"-tanya jihyo dg wajah yg berubah datar. Pengawal itu hanya diam seribu bahasa, mereka takut memandang tatapan dingin dan tajam itu, tatapan itu seakan berkata 'Bersiaplah utk menemui ajal kalian'

Jihyo mengehela nafas panjang.

"ku tanya sekali lagi, siapa yg membawa mayat HARABEOJI!!!! "-ucap jihyo penuh amarah dan penekanan dikalimat terakhir.

Salah satu pengawal memberanikan dirinya utk menjawab.

"kami tak tau pasti yg mulia ratu, yg kami tau, hanya beberapa orang dg baju serba hitam, memakai jadar, dan lambang singa dilengan baju mereka"-jelas pengawal tersebut dg badan membungkuk hormat.

Jihyo tau, sgt tau pemilik lambang itu, siapa lagi jika bukan kerajaan jeon.

Jihyo mengeluarkan smriknya,membuat beberapa pengawal disana bergidik ngeri, melihat smrik jihyo.

"Arrasheo!, kalian! Bawa mayat harabeoji kekamarnya, dan kuburkan esok pagi! "-tegas jihyo.

"Ne! Yang mulia ratu!"-jawab pengawal yg ada disana.

Jihyo tersenyum miring, lalu berjalan masuk kembali ke istana dg wajah yg kembali penuh amarah dan dendam.

Sesampainya diaula istana jihyo menatap tajam pelayan dan beberapa prajurit disana, sedangkan pelayan dan prajurit itu hanya menunduk takut.

Sword&Flower[End S1;REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang