~~~ Chapter 17 ~~~

272 57 18
                                    












Mereka sudah terlalu jauh memasuki hutan, "Yoon? Kenapa jauh sekali memangnya dimana taehyung dan tzuyu?", jungkook yang masih setia mengikuti yoongi dari belakang. Mereka kini menuruni lembah.

Tiba-tiba langkah yoongi terhenti, membuat jungkook maupun jihyo mengernyitkan dahinya,"ada apa?". Yoongi tak menjawab. Jihyo baru menyadari yoongi sedari tadi memakai topi yang lumayan menutupi wajahnya. Jihyo semakin merasa ada yang ganjal disini, ia menggenggam erat pisau dapur yang cukup tajam itu.

"Jeosonghanmida Yang Mulia, saya bukan yoongi"

Deg!

Jungkook langsung mundur dan membawa jihyo untuk bersembunyi dibelakangnya. Sudah ku duga, dia bukan yoongi, perasaanku selalu benar!, jihyo menatap nylang pria yang tidak terlihat jalas wajahnya, mengingat minimnya pencahayaan disana, karena hanya bulan purnamalah yang menjadi penerangan mereka.

Pria itu mendekat, "aku ingin mengambil Ratu Jihyo darimu Yang mulia, bolehkah?", sontak jungkook menatapnya tajam. "tarik kembali ucapanmu!", bentak jungkook. Pria itu malah tertawa, "Hahaa... Jika aku tak mau?", seakan menantang jungkook, pria itu mengambil pedangnya. "aku siap, kau?", jungkook menggertakan giginya. Ia mengeluarkan belati kecil yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini?

Wahhh, ternyata jungkook tak sebodoh yang jukira, jihyo tertawa dalam hati. "ck, belati kecil itu tak akan mampu melindungi kalian berdua", ejek pria itu.

"haish.. Siapa peduli, maju Kau!!".
Duel jungkook dengan pria misterius itu. Jihyo tak ingin ikut campur, karena ia ingin adil.

Tang.. Srekk!

Pedang milik pria itu menembus perut jungkook, "lihat kau lemah!", smrik pria itu yang tidak diketahui siapapun. "A-akhhh...", rintih jungkook. Namun..

Jlebb! Jleb!

"akhh...arghh!!!", dua tusukan telak dari jihyo kepada pria itu. "jungkook lemah, tapi tidak dengan ku!", balas jihyo menendang kaki pria itu hingga tersunggur ketanah tak berdaya.
"Jungkook-ah!", jihyo menghampiri jungkook yang sudah tergeletak di tanah sambil memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah. Jihyo melepas tali kain yang melingkar diperutnya lalu mengikat perut jungkook agar pendarahanya tak semakin parah. "Haishh.. Sudah besarpun kau merepotkan!", dumel jihyo menggendong jungkook dipunggungnya.

"tahanlah sebentar lagi, jika kau mati tak ada yang mau menggantikanmu sebagai raja!", entah ancaman atau karena khawatir jihyo mengucapkanya, yang jelas jungkook tersentuh, di balik punggung jihyo, jungkook tersenyum manis. Jihyo langsung meninggalkan tempat itu, mencari sebuah desa untuk singgah sebentar.

Sepeninggalan jihyo dan jungkook dari tempat itu. Seseorang datang dan membawa pria yang menyerang mereka yang tak lain adalah Zeern atau lebih tepatnya Min Suga. "Jeosonghamnida Tuan, saya datang terlambat", seseorang itu langsung membawa Suga kembali ke kediamanya.

..............................

"hoshh.. Hoshh... Haishh! Tak ada desa didekat sini?! Ohh shit!", umpat jihyo yang sudah mulai lelah berlari sambil menggendong jungkook.

"ji...", suara serak jungkook, semakin membuat jihyo panik. "bertahanlah sebentar lagi! Atau aku yang akan membunuhmu!", kali ini jihyo mengancam jungkook.

"ahh dewa berikan aku petunjuk!!!", teriak jihyo. Perlahan langkahnya memelan, ia merasa tak sanggup lagi, nafasnya sudah tak beraturan, kakinya sudah lemas seakan tak lagi bertenaga. Dewa...berikan keajaibanmu, aku sungguh tak kuat lagi, jeball...

Sword&Flower[End S1;REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang