~~~ Chapter 15 ~~~

298 53 5
                                    






























Set..

Jungkook menarik kembali pedangnya dan mengembalikan ketempatnya. Helaan nafas berat.

"belum cukup kau membunuh danielku?!"

"Jihyo!"
"Mwo?! Mworagoo?!! Tak lelahkah kau menyiksaku? Melukaiku?kau tau, tanpa sadar kau sudah merenggut kebahagiaanku, jungkook-ssi! Membuatku tersakiti saat melihatmu!"

Aku juga hyo..

"Kau memang iblis yang sesungguhnya kook, tak memiliki hati nurani sama sekali! Dimana rasa belaskasihmu melihat seorang wanita menangis kesakitan karena emosimu yang tidak terkontrol ini?! Kau memang Bajingan yang tak patut menyandang gelar seorang Raja!!!!", Jungkook mengulum bibirnya sendiri, tak sanggup berkata-kata lagi.

Mian.. Ini salahku, aku memang bajingan aku memang iblis yang menakutkan, mianhae..

"kau membuatku benar-benar membencimu, kook"

Aku lebih mencintaimu, hyo. Jungkook diam membisu. Ada perasaan yang tak mampu ia ungkapkan. Amarahanya memang meluap-luap saat ini, namun tak mungkin ia akan melawan istrinya sendiri, bukan? Terlebih ia sangat mencintai istrinya ini.  Ia diam karena menahan amarah dan emosinya, tapi juga diam membisu karena tak mampu mengungkapkan apa yang ada didalam batinya lewat lisan.

Jihyo membawa jennie meninggalkan ruangan jungkook. Tetapi langkahnya terhenti. "Khamsahamnida, Yang Mulia", satu kalimat yang membuat jungkook tertohok mendengarnya.

Jihyo menggendong jennie dipunggungnya, membawanya ke kamarnya. "K-kham..sahamnida, Yang.. mulia Ratu.. Jihyo", ucap jennie dengan sisa tenaga yang ada. Senyuman yang membuat hati jihyo seakan teriris benda tajam. "aku benci saat kau lemah seperti ini jen", keluh jihyo. Jennie hanya mampu tersenyum menanggapinya.

Prankk! Brakk!

Jungkook menghancurkan ruanganya sendiri. Membuat kekacauan diruanganya. "Arghhhhhhh!!!!!!!", benteng pertahan jungkook hancur, air mata mengucur deras, ia hanya mampu menundukan kepala dengan terduduk dilantai, menyedihkan. Yoongi yang merasakan kehancuran hati rajanya hanya mampu menutup mulut. Ingin rasanya ia berlari memeluk jungkook, dan membiarkan ia menjadi tempat pelampiasanya. Bukan seperti ini yang ingin yoongi lihat. Ia benci saat jungkook terlihat begitu rapuh dan menyedihkan. Seandaikan ia adalah hyungnya jungkook, ia yang akan pertama kali mendekapnya erat disaat seperti ini. Miris memang, jungkook selalu sendiri, ia selalu melakukan segalanya sendiri, selalu dia yang menanggu semuanya sendiri. Jungkook tak pernah menangis didepan rose aomma, ratu jungyeon, pangeran taehyung, kecuali didepan yoongi, namjoon, maupun seokjin. Mereka adalah saksi bisu penderitaan seorang raja yang terkenal akan kebaikam hatinya kepada rakyat, dan kekuatanya saat berperang. Yoongi yakin setelah ini rajanya akan mambuk hingga ia akan jatuh sakit nantinya. Ada rasa bersalah dan iba dalam hati yoongi.

jeosonghanmida Yang mulia.

...................................

"Ishh.. Bisakah perlahan sedikit hyo?".

"bawel, diam aku akan mengobatimu", ketus jihyo, kembali mengolesi luka jennie dengan ramuan yang di buat tzuyu. "aku baru tahu sisi iblis Yang mulia raja", tzuyu tersenyum miris.

"ck! Bahkan lebih buruk dari iblis!", balas jihyo dengan tak sengaja menekan kuat luka jennie. "Aishh! Jika kau kesal tak usah kau lampiaskan kepadaku!", kini jennie yang dibuat kesal. "molla!", jihyo bergumam tidak jelas.

"ahh ne! Jihyo, apa kau mengenal pria bernama Zeern itu?".

Tak!

"ahh appo!", jihyo memberikan sedikit pukulan kecil dikepala jennie. "Pabbo, kenapa kau memanggil  hanya dengan namaku saja!". Jennie mengerucutkan bibirnya. "Arrasheo jihyo-ssi".

Sword&Flower[End S1;REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang