❄ TF 18 ❄

1.5K 132 10
                                    

.




.






.







" Tae?, ada apa kau datang ke kantor? " Jungkook mulai membuka suara tanpa menjawab pertanyaan Taeri.

" Aku hanya ingin makan siang bersama mu . Dan Aku membawakan makanan untukmu " Taeri berjalan mendekat pada Jungkook kemudian duduk di hadapannya.

Eunha masih saja mematung di samping Jungkook. Ekspresinya terlihat kesal saat Taeri tiba.
Taeri menunjukkan senyum tipis dan terus memandang Eunha yang juga menatapnya.

Jungkook menyadari tatapan istrinya pada Eunha terlihat sedikit tajam. Ia kemudian berdehem sebentar sebelum menyuruh Eunha untuk meninggalkan mereka.

" Eunha, Silakan meninggalkan ruangan ini. Dan secepatnya selesaikan tugasmu! " Nada bicaranya tetap datar.

Eunha hanya mengangguk kecil dan Melirik Taeri sekilas lalu meninggalkan ruangan Jungkook.

Taeri mulai menyiapkan makanannya. Ia memang sengaja melakukan ini, karena pasti wanita itu akan terus mengganggu Jungkook. Taeri tidak akan memberikan sedikit pun celah untuk Eunha.

" Makanlah!, Aku sudah memasak makanan yang sehat untukmu " perkataan Taeri terdengar sedikit ketus di telinga Jungkook. Melihat ke arahnya saja Taeri tidak mau.

" Uh... istriku ini perhatian sekali rupanya... " goda Jungkook seraya mencubit pelan kedua pipi Taeri.

" Apa si.. Jungkook.. sakit tau.. " Taeri mengusap pipinya yang mulai terlihat memerah. Bukan karena cubitan Jungkook, namun rona menahan malu atas ucapan Jungkook barusan.

Awalnya mood Taeri terlihat buruk setelah Eunha keluar dari ruangan. Jungkook menyadari kalau istrinya sedang kesal, maka dari itu Ia berusaha membangun mood Taeri lagi. Ia Mencoba membuang jauh jauh sifat dingin dan gengsinya selama bersama sang istri.

Jungkook bangkit dari duduknya, berjalan mendekat pada Istrinya. Ia memutar kursi yang Taeri duduki untuk menghadap padanya. Jungkook sedikit membungkuk untuk menyetarakan wajahnya dengan sang istri.

Menampilkan senyum menawan di wajah rupawannya, menatap sang istri yang tengah diam saja menatapnya. Dengan cepat Ia mengecup pipi Taeri bergantian.

" Yak!! Jungkook!! " Taeri terpekik kaget, Ia langsung meraih tangan Jungkook yang menangkup wajahnya.

" Biar nggak sakit lagi pipinya.. Aku obatin sini " Jungkook makin gencar mencium pipi Taeri bahkan seluruh wajah. Terlalu gemas melihat istrinya kesal seperti ini.

" Jungkook stop!! " Terpaksa Taeri menahan wajah Jungkook menggunakan kedua telapak tangannya. Ia benar benar kehabisan napas mengatasi serbuan Jungkook.

" Kenapa sayang... " Suara Jungkook teredam telapak tangan Taeri. Rona wajahnya sudah tak bisa Ia sembunyikan lagi.

Sekarang gantian Taeri yang mengunyel unyel wajah suaminya. Pipi, hidung, bibir sampai surainya Ia tarik tarik. Jungkook marah?, oh tentu tidak. Ia suka, malah ketawa kencang melihat istrinya yang semakin gencar mengacak acak surainya.

Seharian Taeri berada di kantor menemani Jungkook bekerja. Tadinya Ia ingin membantu, tapi apa daya Taeri tak mengerti apa pun pasal bisnis. Melihat kurva kurva dan tulisan bagai rel kereta malah membuat kepalanya pusing.

Taeri kini memilih istirahat di ruangan yang biasa Jungkook gunakan ketika menginap. Dulu mereka juga pernah tidur bersama di sana. Menonton beberapa drama terbaru mungkin bisa menghilangkan rasa bosannya.

Taeri melihat banyak orang berdatangan ke mansionnya. Mereka mengenakan pakaian yang formal berwarna hitam. Mansionnya juga terlihat banyak karangan bunga bunga dan juga semua lampu yang berada di taman menyala.

THE FIRST |국뷔| ĆØMPŁËŤETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang