.
..
.
Pagi ini, di mansion Jeon Jungkook. Semua orang yang sedang menikmati sarapan di kagetkan dengan suara barang pecah dari lantai satu, tepatnya kamar Jungkook.
" Astaga!.... suara apa itu? " Appa Jeonle bertanya seraya mengelus dadanya. Orang orang di meja makan itu langsung menoleh secara bersamaan ke arah datangnya Eomma Kim.
" Ada Apa Eomma? " Namjoon bertanya sambil menghampirinya yang sedang berjalan menuju dapur.
" Jungkook menumpahkan makanannya, Joon. Eomma harus mengambilkan makanan yang baru untuknya. " jawabnya sambil menyendok sup panas yang masih bertengger di atas kompor.
Namjoon tersenyum kaku mendengarnya, pasti Eomma Kim sangat kerepotan mengurus Jungkook. Lelaki itu memang sudah sadar dari semalam. Namun Ia susah sekali saat di suruh makan dan minum obat, keras kepala.
Prank!!
Terdengar suara barang pecah lagi dari dalam kamar Jungkook. Di dalam sana, Jungkook berusaha meraih gelas di nakas namun tangannya masih lemas dan gelas itu jatuh ke lantai.
Appa Jeonle pun tak bisa diam saja melihat anaknya yang keras kepala itu. Ia beranjak dari kursi makanannya dan pergi ke kamar Jungkook di ikuti oleh Yoongi. Lelaki itu juga menetap di Mansion Jungkook sejak kemarin.
Saat memasuki kamar Jungkook, bau obat obatan menguar kuat. Dalam ruangan yang tak begitu terang itu, terlihat pecahan beling dan air berserakan di samping tempat tidur.
Appa Jeonle lantas tersenyum hangat dan berjalan mendekati Jungkook yang duduk bersandarkan pada headbed, dia tengah memandang kosong ke depan.
Ia duduk di tepi tempat tidur dan meraih tangan Jungkook. Sekilas, Jungkook menggulirkan matanya menatap Appa Jeonle, namun pandangannya segera beralih lagi.
Appa Jeonle menghela napas berat, " Jungkook-ah... jangan seperti ini. Kau membuat semua orang khawatir padamuㅡ.... "
" Tapi Taeri sama sekali tak mengkhawatirkan Aku, Appa " ucapnya dengan suara serak. Pendar matanya meredup.
" Tidak Jungkook. Taeri juga pasti mengkhawatirkan dirimu. Kau harus sembuh nak.. sebentar lagi kau juga akan menjadi seorang Ayah. Apa dengan tubuhmu yang lemah seperti ini bisa menjaga anak dan istrimu?. Kau harus membuka pikiranmu Jungkook, pikirkan dirimu dulu. Kau hanya akan semakin tersiksa jika kau tak mau mendengarkan otak dan tubuhmu. Jangan hati saja yang kau dengarkan. Tubuhmu butuh makanan dan obat. Otakmu butuh istirahat untuk bisa berpikir jernih kembali. Pikirkan dirimu juga Jungkook... " Appa Jeonle menyampaikannya dengan lembut namun terdengar tegas. Dari dulu memang tak pernah berubah.
Jungkook kembali termenung. Dalam hati Ia juga merutuki sikapnya yang menurutnya sangat bodoh ini. " Maaf..." hanya kata itu yang mampu Ia ucapkan.
Yoongi yang sedari tadi berdiri di ambang pintu pun segera berlalu pergi. Ada suatu hal yang harus segera Ia lakukan.
Saat siang menjelang, Jungkook kembali terbangun dari tidurnya. Yang Ia lakukan hanyalah menatap langit langit kamar yang berhiaskan pernak pernik bintang, Taeri yang menghiasnya dulu.
Bibirnya tersiungging melawan gravitasi saat menatap foto pernikahan mereka. Ingin sekali Jungkook bangkit dan meraihnya. Namun tubuhnya sangatlah lemas, bahkan untuk duduk saja Ia tak mampu. Selama seminggu penuh tubuhnya hanya di isi nutrisi lewat cairan infuse. Dan perlu beberapa hari lagi agar tenaganya pulih kembali.
" Aku sangat merindukanmu Tae... pulanglah padaku... aku rumahmu..." Jungkook menggumam.
Dalam bilik kamar berukuran delapan kali sepuluh meter berisikan berbagai macam perangkat komputer dan alat alat rahasia. Seorang berkulit putih yang biasa kita sebut Min Yoongi itu tengah berkutat melakukan sesuatu yang sangat serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FIRST |국뷔| ĆØMPŁËŤE
FanfictionㅣFIKSIㅣ " Aku takkan berbagi dirimu dengan yang lain!" -jjk Someday... " Je suis psycophate " kt ~Not a sweet story ~All pict from Pinterest ~Follow me for more 5 December 2020