.
.
.
.
.
.Setibanya di mansion, terlihat bertambah banyak orang orang yang menyiapkan acara pernikahan itu. Meja dan kursi sudah tertata rapi, bunga mawar putih, balon balon dan semua hanya berwarna putih, hijau, dan gold saja.
Taeri merolingkan matanya malas, berjalan menuju ruang tengah. Semakin kesal saja begitu melihat Jungkook duduk dengan santainya disofa bersama Appa dan Eommanya.
" Ah.. Tae, dari mana saja kau?. Kemari!, kita akan memilih baju pernikahan kalian" Tera melambaikan tangannya mengisyaratkan Taeri untuk bergabung bersama mereka.
Melihat Jungkook dengan tatapan datar lalu duduk di samping Eommanya. " Lihatlah Tae!, kau ingin model seperti apa?"
Taeri berdecak kesal. " Terserah!"
" Tae, yang ingin menikah itu kamu bukan Eomma. Masa Eomma yang pilih bajunya.." Tera berusaha membujuk Taeri.
" Yang menginginkan pernikahan ini itu kalian!. Bukan aku, seharusnya kalian senang Aku mengalah seperti ini!. Menyebalkan sekali!" Taeri beranjak pergi meninggalkan ruang tengah menuju halaman belakang.
Jungkook mulai merasa kesal dengan sikap Taeri yang tak bisa menghargainya sampai saat ini. Ia menyusulnya ditaman belakang.
Mantel yang Ia kenakan terasa seperti membakar tubuhnya sekarang. Walaupun udara terbilang cukup dingin. Ia melepasnya lalu menghempaskan mantel itu jauh dibelakang. Duduk disebuah ayunan dengan perasaan kesal.
" Kenapa kau bersikap seperti ini?" Suara itu mengejutkan Taeri. Lalu Ia menoleh dan mendapati tubuh tinggi Jungkook menghalau sinar matahari diwajahnya.
Taeri menghembuskan napasnya kasar " Hei Tuan!, Kau masih bertanya kenapa Aku bersikap seperti ini huh?, jelas jelas karena pernikahan itu. Lagi pula Aku tidak mencintaimu dan pasti kau juga demikian. Kenapa kau malah menerima perjodohan ini?!" Berdiri dari ayunan dan berjalan mendekati jungkook.
" Aku tak bisa menolaknya" ucapannya begitu datar. Taeri mengernyit heran.
" Kenapa kau tak bisa memberikan alasan yang jelas padaku? "
" Kau tak perlu tahu alasannya. Diam dan ikuti saja alurnya!"
Jungkook meninggalkan Taeri yang masih mematung disana. Bagaimana nasibnya nanti setelah menikah dengan makhluk es itu?.
Kini mereka sudah duduk rapi di ruang makan. Tera memaksa Jungkook untuk makan malam disini. Perang mata tak pernah berhenti diantara Jungkook dan Taeri. Mata indah itu tak pernah takut memandang mata kelam Jungkook dihadapannya.
Dejun dan Tera hanya saling pandang melihat interaksi 2 insan itu. Hingga selesai makan, mereka masih saja seperti itu. " Appa, Eomma Aku pamit pulang. Hari sudah semakin malam. Terima kasih sudah memperlakukan ku dengan baik."
" Sama sama Jungkook.. eomma senang kamu menikmatinya. Maafkan Taeri yang masih dingin padamu. Eomma yakin dia pasti akan berubah nantinya" Tera tersenyum hangat.
Jungkook hanya mengangguk lantas berjalan keluar mansion. Taeri benar benar jengah melihat eomma nya memperlakukan Jungkook dengan lembut.
..
Seorang pria berbadan tinggi memakai pakaian serba hitam berjalan memasuki sebuah mansion yang tak begitu besar.
" Perusahaan RVP milik keluarga Jeon mengalami peningkatan yang luar biasa tuan. Bahkan keuntungannya melebihi 1 milyar dollar. "
Wanita kurus itu membalikan badan menatap pria itu. " Apa kau yakin?. Bagaimana bisa?. Bukankah seminggu yang lalu perusahaan itu masih biasa biasa saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FIRST |국뷔| ĆØMPŁËŤE
FanfictionㅣFIKSIㅣ " Aku takkan berbagi dirimu dengan yang lain!" -jjk Someday... " Je suis psycophate " kt ~Not a sweet story ~All pict from Pinterest ~Follow me for more 5 December 2020