❄ TF 27 ❄

1.2K 130 36
                                    

.








.











.

" Hoseok hyung, terima kasih sudah mengembalikan moodku hari ini. Aku juga minta maaf karena terlalu sering merepotkanmu " Taeri tersenyum tipis pada Hoseok di depan mansionnya.

Hoseok pun tersenyum tulus seraya mengusak surai madu Taeri " Sama sama. Aku senang selalu kau repotkan seperti ini. Itu tandanya, hidupku bermanfaat "

Mereka tertawa bersama, sejenak melupakan beban pikiran masing masing. Setelah itu, Taeri berjalan memasuki mansionnya masih dengan senyum manis di wajahnya.

Begitu Ia membuka pintu, senyumannya luntur seketika saat Jungkook menatapnya tajam. Aura di sekeliling mereka seolah berubah dingin dan pekat.

Jungkook berjalan mendekati Taeri yang masih mematung di tempat. Ia khawatir, takut sekaligus marah pada istrinya ini. Khawatir karena Taeri tengah hamil muda, takut terjadi sesuatu padanya, dan marah karena pergi begitu saja.

" Kemana saja kau?, kenapa handphone mu mati?. Kau tahu, aku sangat khawatir di sini Tae. "

" Aku ke mall. Handphone ku mati habis batrai. Lagi pula, aku sudah besar Jungkook. Kau tak perlu terlalu mengkhawatirkan aku "

" ck. Aku suamimu Tae, sudah seharusnya aku mengkhawatirkan dirimu. Aku ingin menjadi suami yang baik untukmu, seharusnya kau membantuku untuk itu. "

Taeri menatap Jungkook sekilas lalu berjalan ke ruang tengah dan menundukkan dirinya di sofa.
" Dan lagi, bersama siapa kau pergi ke mall?"

Taeri mengkerutkan keningnya " J-Hope, teman dari Paris. "

Ia tak mau nama Hoseok terseret dalam masalah rumah tangganya. Jadi Taeri menyebutkan nama samarannya.

" Kau tau Tae, Aku cemburu melihatmu pergi dengan orang lain. Aku merasa sakit saat kau memilih pergi dengan orang lain. Mengertilah... Aku hanya ingin selalu ada untukmu..." Jungkook berusaha keras menahan emosinya. Apalagi setelah melihat keakraban Taeri dengan lelaki bernama Hoseok itu.

" Kau egois Jungkook!. Apa selama ini kau tak pernah memikirkan perasaanku saat kau bersama wanita ular itu huh?!. Aku sakit Jung!, Aku cemburu!. Kapan kau akan sadar itu?!. Dia tidak sebaik yang kau lihat!, dia masih menginginkan dirimu!. Bisakah kau percaya padaku kali ini saja?!. Jauhi Eunha atau aku yang akan menjauh darimu?" Setitik air matanya lolos dari pelupuk matanya.

Jungkook merasa hatinya terbesit begitu saja. Benar, selama ini Ia tak pernah sadar akan perasaan Istrinya itu. Suami macam apa kau ini?.

Perlahan Jungkook merengkuh tubuh sang istri ke pelukannya. Tangisnya semakin keras terdengar. Jungkook pun sama, niat yang awalnya hanya untuk membantu teman, tanpa disadari telah menanamkan duri dihati Istrinya.

" Aku minta maaf Tae, maafkan Aku... Aku terlalu buta untuk melihat keadaanmu dan mengerti perasaanmu. Jangan tinggalkan aku Tae, kumohon.. Aku percaya padamu. Jangan menangis lagi oke?" Jungkook mengusap air mata Taeri.

Oh ayolah Jung, Ia juga cemburu setiap kali melihat Taeri dengan Hoseok. Dan barusan Istrinya itu berbohong padanya. J-Hope?, aarrgh!!. Namun mengalah mungkin jalan yang terbaik. Selama Taeri tidak meninggalkan dirinya, seperti itu tidak buruk juga.

Yah.. setelah drama kecil sore itu, mereka kembali seperti biasanya. Hanya saja ada yang berbeda dari masakan yang di hidangkan kali ini.

" Rasanya agak lain dari biasanya. Apa kau merasakan itu Jung?" Tanya Taeri seraya mengamati makanannya.

THE FIRST |국뷔| ĆØMPŁËŤETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang