❄TF 26❄

1.4K 122 37
                                    

.






.












.

" Jungkook, mulai sekarang kau harus menjaga Istrimu dengan baik!. Jangan biarkan dia melakukan kegiatan yang berat berat, dan pastikan menantuku makan makanan sehat!. Kau mengerti?! " Appa Jeonle menatap putra bungsunya itu dengan serius.

" Aku mengerti, Appa tenang saja. Aku akan menjaga istriku dengan baik " Ucapnya dengan tenang.

" Jungkook-ah, kau harus selalu menemani istrimu ne!. Jangan pernah membuatnya marah, kesal atau apapun itu. Dan satu lagi, kau harus menuruti semua kemauan Istrimu saat sedang mengidamㅡatau anakmu akan ileran. " Seokjin menatap Jungkook dengan garang.

" Apapun akan aku lakukan untuk membuat Istriku bahagia, jadi kalian tidak perlu khawatir " masih dengan ekspresi tenangnya.

" Itu benar Jungkook-ah.. Kau akan merasakan ujian saat Taeri mulai mengidam nanti. Kesabaran, emosi dan otakmu akan benar benar di uji. Kau tahu, saat Jinnie sedang mengidam dulu, Aku hampir menceburkan diriku ke laut. Pasalnya, istriku memintaku memakai setelan kantor berwarna pink. Alhasil aku harus mengorbankan urat maluku untuk mengabulkannya. Istri yang sedㅡaww!!... sakit sayang..." Namjoon meringis saat merasakan cubitan maut istrinya mendarat di perutnya.

" Jaga ucapanmu Joonie!. Itu juga atas kemauan baby... jangan menyalahkan aku. Dan, jangan salahkan permintaan Ibu hamil yang sedang mengidam!. Lagi pula kau terlihat manis mengenakan pakaian berwarna pink itu. Aku jadi ingin melihatmu memakainya lagi " Seokjin menatap suaminya dengan kedua mata yang berbinar, membuat Namjoon merasakan firasat buruk kedepannya.

Seolah mereka merasa dunia hanya milik berdua, dan melupakan orang lain yang sedari tadi memperhatikan jadi geleng geleng kepala.

" Apa kau merasakan ingin sesuatu Tae? " Jungkook memberikan atensinya pada sang istri yang terdiam di sebelahnya.

" Tidak. Aku hanya lapar... " ucapnya lirih. Tadi pagi mereka memang melewatkan sarapannya.

" Hyung!. Apa ingin makan itu juga termasuk mengidam?" Jungkook bertanya dengan polosnya pada Namjoon. Yang di tanya malah menyuguhkan ekspresi datar dan sedikit geli. Geli karena adiknya ini yang tidak paham apa itu mengidam atau terlampau polos jadi jatuhnya bodoh?.

" Jungkook-ah, ku rasa kau masih terlalu bayi untuk menjadi seorang ayah " ucapnya datar, membuat Jungkook menatapnya kesal.

" Hyung!. Aku serius, kau bilang keinginan ibu hamil itu mengidam (?). Dan jangan panggil aku bayi!ㅡkarena Aku sudah bisa membuat bayi!" Ekpresinya terlihat kesal sekali. Taeri sedikit terhibur melihat suaminya sedang kesal.

" Astaga!, lulusan S2 universitas ternama di London ku kira cukup pintar untuk bisa membedakan mana mengidam mana bukan! " Namjoon mendengus kesal, bagaimana adiknya jadi bodoh seperti ini huh?.

Jungkook beralih untuk memperhatikan Taeri lagi. Sedangkan Appa Jeonle sudah terlampau biasa melihat kedua putranya berdebat dan berakhir kekesalan seperti ini.

" Baiklah kau ingin makan apa?. Aku akan buatkan untukmu" tanyanya dengan lembut.

Taeri menyunggingkan senyumnya " Spaghettiㅡtapi rasa stroberi " ucapnya bersemangat dengan kedua mata yang berbinar. Semua orang yang ada di ruangan itu langsung menoleh.

Permintaan Istrinya itu membuat Jungkook harus putar otak. " Benarkan yang ku bilang?!. Kau harus putar otak, Jungkook " Namjoon menimpali setelah melihat ekspresi serius adiknya saat berpikir.

" Aku mengerti sekarang. Yang barusan ini, mengidamkan?" Jungkook menggumam.

" Bisa tidak?!, kalau kau tidak bisa, aku tidak akan minta lagi " Taeri menatap Jungkook dengan mata yang berkaca kaca.

THE FIRST |국뷔| ĆØMPŁËŤETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang