Mengantarnya Pulang

812 86 6
                                    

Bel telah berbunyi, para siswa yang ada di kelas segera memasukkan buku ke dalam tas mereka lalu melenggang pergi dari kelas. Sama seperti yang dilakukan oleh ketiga yeoja itu, mereka memasukkan buku-buku mereka ke dalam tas lalu beranjak pergi dari kelas.

Tanpa mereka sadari, Jennie yang duduk dikursi paling belakang menatap mereka bertiga, lalu ia menghela napas pelan kemudian keluar dari kelas.

Sesampainya Jisoo Rosé dan Lisa di lapangan sekolahnya, mereka bertiga langsungmasuk ke dalam mobil. Jisoo ingin menjalankan mobilnya tetapi tidak jadi karena melihat Jennie. Jisoo pun menjalankan mobilnya dan berhenti tepat di samping Jennie.

"Jane, inginku antar?" Jennie menatap Jisoo sebentar lalu kembali berjalan, Jisoo menghela napas lalu turun dari mobilnya.

"Sepertinya akan hujan, lebih baik ikut aku" ucap Jisoo sambil memegang tangan Jennie tetepi dengan cepat di lepaskan Jennie.

"Tidak, apa urusanmu jika aku kehujanan? Kau bukan siapa-siapaku" ucap Jennie dingin lalu kembali berjalan.

"Sudahlah, daripada berdebat tidak penting seperti ini, lebih baik ikut denganku sebelum hujan" ucap Jisoo.

"Tidak!" Ketus Jennie sambil menatap tajam Jisoo, Jisoo tak menghiraukannya lalu menarik Jennie masuk ke dalam mobilnya. Sekarang Jennie duduk di samping Rosé.

"Kenapa kau keras kepala sekali Kim Jisoo?!"

"Aku hanya ingin mengantarmu ke rumahmu, lihatlah sekarang hujan mulai turun, kau akan sakit nantinya" ucap Jisoo lalu menjalankan mobilnya.

"Ru-rumahmu.. dimana Jane" tanya Rosé takut.

"Bukan urusanmu!"

"Yaa! Bagaimana kami akan mengantarmu jika kami tidak tahu dimana rumahmu!" Lisa kesal, sedangkan Rosé dan Jisoo membelalakkan mata mereka, berani sekali gadis satu ini pikir mereka, Jennie yang malas berdebat pun menjawabnya.

"Terus saja, lalu belok di persimpangan jalan yang bertulisan tidak boleh di lewati!"

"Bagaimana bisa rumahmu ada di sana?" Tanya Rosé bingung.

"Jika tidak ingin mengantarku ke sana lebih baik turunkan aku disini!" Ucap Jennie kesal.

"Tidak tidak. Hujan semakin deras, kami akan mengantarmu ke sana" ucap Jisoo.

Setelah 15 menit lamanya, akhirnya mereka sampai di persimpangan itu.

"Sampai disini, lalu dimana rumahmu" ucap Lisa.

"Disini saja, tidak perlu sampai ke rumahku" ucap Jennie dingin lalu keluar dari mobil Jisoo.

"Sebentar Jen" ucap Rosé, Jennie mengerutkan alisnya saat Rosé mengeluarkan sebuah payung di dalam tasnya.

"Pakailah, hujan sangat deras kau bisa sakit nantinya"

Jennie tidak ambil pusing, ia mengambil payungnya lalu berjalan ke dalam jalanan kosong itu.

"Jarak rumahnya sangat jauh dari sekolah, apa kakinya tidak sakit berjalan sejauh itu. Dengan mobil saja sudah memakan waktu 15 menit, bagaimana dengannya yang hanya berjalan?" ucap Lisa bingung sembari menatap Jennie yang semakin menjauh.

"Memangnya ada sebuah rumah di ujung jalan ini? Aku akan kesini lagi nanti" ucap Rosé.

"Jane itu aneh, ia tidak takut tinggal di tempat sepi seperti ini" ucap Jisoo.

"Seperti biasa, ke rumahku dulu kan? Hujan deras seperti ini sepertinya menyenangkan jika kita menonton film" ucap Jisoo, Lisa dan Rosé seketika bersemangat mendengar ucapan Jisoo.

Sedangkan di rumah Jennie..

Ia sedang berbaring di tempat tidurnya sembari memikirkan kejadian tadi.

"Sudah cukup mereka mengantarku hari ini, besok-besok aku tidak ingin dekat dengan mereka lagi. Aku takut jika saat sedang bersama mereka, aku tiba-tiba tidak sadar seperti dulu, aku tidak ingin menyakiti orang-orang sebaik mereka"

*

*

*

*

*

Wkwk

Gatau kenapa

Ngakak aja baca chapter ini😅

Muka author pas ngetik: 👁_️👁️

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang