"Cukup! Aku ingin bertemu denganmu karena aku merindukanmu! Aku tidak ingin melihat pertengkaran antara kakakku dan ibuku!"
"Diam! Kau tidak usah ikut cam-"
"Eomma.. Jennie merindukanmu, Jennie merindukanmu!"
Jennie memeluk erat tubuh ibunya. CEO Eunha memberontak ingin melepaskan pelukan itu.
"Jangan memelukku! Ya! Apa yang kau lakukan! Gadis sialan!"
Jennie tidak peduli, ia tidak ingin melepaskan ibunya, ia tetap memeluk erat, menghiraukan pemberontakan CEO Eunha.
"Eomma, aku hanya ingin memelukmu seperti ini, aku mohon.. biarkan aku memelukmu sebentar saja.."
CEO Eunha berhenti memberontak, menahan air matanya yang sedari tadi ingin jatuh, pelan-pelan ia mulai membalas pelukan Jennie, membuat Jennie terkejut.
"E-eomma-"
"Jennie-ya.. eomma merindukanmu! Eomma merindukanmu, sangat! Maafkan eomma! Maafkan eomma telah mengusirmu dari rumah! Maafkan eomma telah membaca sumpah itu! Eomma benar-benar minta maaf! Maafkan ibumu yang tidak berguna ini! Tolong maafkan eomma! Maafkan eomma dan Appa telah menyiksamu! Maafkan kami! Kau boleh pukul eomma sekarang juga! Kau boleh membalas apa yang selama ini telah eomma lakukan padamu!"
Jennie menggeleng pelan, dengan air mata yang sudah tumpah, Jennie melepaskan pelukannya, lalu menatap CEO Eunha.
"Aniya.. aku tidak akan membalas apa yang eomma lakukan padaku.. bagaimana bisa aku melakukan itu jika aku menyayangimu, eomma?"
"Tidak! Kau harus membalas perbuatan eomma! Tampar saja! Pukul saja! Eomma akan diam-"
"Aku.. tidak akan melakukan itu"
"Wae, Jennie-ya!? Kenapa kau tidak ingin balas dendam pada eomma yang jahat ini padamu!"
"Karena aku menyayangimu! Aku menyayangimu, eomma! Aku tidak bisa melakukannya! Meskipun aku tidak pernah sekalipun merasa bahagia sedari kecil! Meskipun kalian selalu menyiksaku! Aku tidak akan melakukan itu! Aku menyayangimu! Aku yang seharusnya meminta maaf padamu! Aku benar-benar tidak tahu jika aku membunuh Appa! Aku mohon, eomma, kau percaya padaku, kan? Maafkan aku telah membunuh Appa!"
CEO Eunha menangis sejadi-jadinya disana, merasa menyesal akan perbuatannya pada anaknya sendiri. Ia merasa betapa baiknya Jennie pada dirinya yang tidak pernah sekalipun memberikan kasih sayang.
"Jennie-ya.. apa kau ingin.. pulang ke rumah, nak? Maafkan eomma terlalu egois, eomma mencarimu karena eomma juga ingin kau kembali.."
"Eomma.. untuk saat ini, sebaiknya.. aku tidak tinggal dirumah"
"Lalu sekarang? Dimana kau dan Jisoo tinggal? Eomma sangat mengkhawatirkan kalian, eomma selalu menelpon kakakmu agar tahu keadaanmu. Ya, tapi.. Jisoo merasa salah paham, eomma tahu jika dia takut eomma akan membawamu ke kantor polisi"
"A-apa eomma akan membawaku setelah ini?"
"Tentu tidak, eomma mempercayai Jisoo, dia akan terus menjagamu karena dia telah menemukanmu, eomma jadi ingat tentang perjuangannya selama ini, dia rela berhenti sekolah untuk mencarimu. Meskipun eomma merasa kecewa, tapi itu juga yang membuat eomma merasa jika Jisoo benar-benar menyayangimu, dia menyayangi adiknya, tidak seperti eomma-"
"Eomma, sudahlah. Jangan-"
"Ya! Jennie-ya? Hanya dengan kata-kata manisnya, kau langsung mempercayai ucapannya?"
CEO Eunha terkejut, melihat Jisoo tiba-tiba menarik Jennie ke belakangnya, lalu menatap tajam dirinya.
"Sebenarnya, kau ingin apa? Apa lagi yang kau rencanakan? Apa kau ingin membuat Jennie percaya, agar kau dengan mudah membawanya ke kantor polisi?"
"J-jisoo-ya? Kau.. tidak percaya pada eomma?"
"Tentu saja, melihat dari cara kau memperlakukan Jennie, sepertinya mustahil sekali kau tiba-tiba meminta maaf pada Jennie. Aku berkata sekali lagi, jika kau berani mengganggu adikku, ataupun membuat rencana jahat pada adikku, aku akan membuatmu berhenti menjadi seorang CEO, ingat itu"
"U-unnie, tunggu! Tidak bisakah.. kau percaya pada eomma sekarang? Eomma sedang menangis, lihatlah, apa kau-"
"Jika dia menangis, apa kau akan merasa kasihan dan memaafkan perbuatannya? Itulah kenapa aku mencarimu Jennie! Kau terlalu baik sehingga kau bisa dibodohi! Aku tidak ingin kau terjebak dalam rencana seorang CEO ini! Aku mungkin akan percaya.. tapi aku butuh waktu, untuk memastikan apa dia benar-benar menyesal telah menyakitimu. Ayo, sebaiknya kita pergi sekarang"
"Jisoo! Jennie! Tunggu eomma! Eomma tidak ingin berpisah dengan kedua anak eomma lagi! Eomma mohon! Maafkan eomma! Percayalah pada eomma! Eomma tidak berbohong! Ya! Jisoo-ya! Jennie-ya!"
"Unnie.. apa ini tidak keterlaluan? Dia adalah ibu kita, aku mohon unnie"
"Keterlaluan? Kau bilang ini keterlaluan? Kau kira aku bisa memaafkannya yang sudah menyakiti adikku selama ini? Kau kira aku tidak marah? Tidak kecewa?"
"Aku tahu, tetapi-"
"Jennie-ya, dengar aku, aku menyayangimu, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu, aku hanya takut dia hanya berpura-pura lalu membawamu. Tolong mengertilah, aku.. akan memaafkannya jika aku sudah yakin dia menyesali perbuatannya padamu"
*
*
*
*
*
![](https://img.wattpad.com/cover/247171562-288-k164922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Mystère / ThrillerGadis itu cantik namun.. Orang-orang takut padanya? Karena satu perbuatan yang tidak ia sadari. Menyebabkan semua orang sangat takut padanya. Ini seperti.. Sleep walking? Tidak, ini bukan sleep walking. Ia tidak tidur. Ia tahu apa yang dilakukan...