"Je-jennie unnie, aku- aaaaakkkhhhhh!"
BRAKKKKKK
Lisa berhasil mendorong Jennie, tapi darah berkali-kali menetes dari lehernya, Jennie menyayat lehernya!
Jennie kembali menatap wajah Lisa, mengambil kembali pisaunya yang sempat terjatuh karena Lisa mendorongnya dengan keras.
"Ayo bermain.."
Badan Lisa mulai lemas, penglihatannya mulai buram dan menghitam, ia memegang lehernya yang terus mengeluarkan darah.
Jennie tersenyum senang lalu kembali mengarahkan pisaunya ke leher Lisa.
"Jennie! Hentikan!"
Jisoo ingin menghampiri Jennie tetapi Rosé dan Mino menariknya. Lisa dengan sekuat tenaga menahan dirinya agar tidak pingsan, lalu menggelengkan kepalanya pada Jisoo.
"Jisoo unnie, jangan menghampiri kami! Atau kau juga akan terluka!"
"Aku tidak bisa membiarkan adikku melukai sahabatku!"
"Sialan! Tetap diam disana!"
"Kau gila! Apa kau ingin mati?!"
"Aku bilang tetap disana!"
Rosé memukul keras kepala Mino, lalu menatap tajam kakaknya itu.
"Kenapa kau diam saja?! Lakukan sesuatu! Yang bisa menahan Jennie unnie hanya lelaki kuat sepertimu sialan!"
"Tapi bagaimana-"
"Kalau kau tidak mau, biar aku saja!"
Tanpa terencana, Rosé langsung mendekap Jennie dari belakang lalu menahan pisaunya agar Jennie tidak mengarahkan ke arah dirinya.
"Oppa, sialan! Cepat bantu aku! Aku tidak bisa menahannya sendirian!"
Rosé dan Mino yang berusaha menahan Jennie, sedangkan Jisoo menarik Lisa yang pingsan sekuat tenaga ke kamar, lalu mengobati luka dilehernya.
Bukkk
Jisoo langsung terdiam ketika keluar dari kamar, melihat Jennie langsung tak sadarkan diri setelah Mino membenturkan kepalanya ke dinding.
"BAJINGAN! APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADA ADIKKU?!"
"Maafkan aku, ini satu-satunya cara agar dia tidak melukai kita, dia hanya pingsan"
"TAPI, KAU TIDAK HARUS-"
Mino melenggang pergi menggendong Jennie dan mengantarnya ke kamar.
"Sialan! Song Minho! Siapa yang menyuruhmu mengangkat adikku?!"
"Unnie, cukup. Yang terpenting Lisa dan Jennie selamat, mereka hanya pingsan. Tenang saja, oppaku itu bukan tipe lelaki bodoh seperti lelaki diluar sana"
Jisoo menghela napasnya, lalu menyusul Rosé ke dalam kamar.
***
Jennie terbangun, menatap sekeliling dengan bingung, ia melihat Lisa yang terbaring disampingnya, lalu melihat ke arah Jisoo, Rosé dan Mino.
"Apa yang terjadi?"
"Kau pingsan, Jennie. Dan Lisa belum sadarkan diri"
"Kenapa Lisa? Apa yang terjadi pada kami?"
Ketiga orang itu diam, Rosé menatap ke arah Jisoo, memberi isyarat agar Jisoo memberitahu yang sebenarnya saja.
"Sudahlah, tidak ada yang terjadi, kau-"
"Sebentar, kenapa leher Lisa terluka?"
"Tidak, itu hanya-"
"Apa.. aku melukainya?"
Jennie berjalan ke arah Jisoo, lalu mengguncang tubuh kakaknya itu.
"Katakan! Apa yang sebenarnya terjadi! Apa aku melukai Lisa? Aku sudah memperingatkan kalian jika kalian harus menjauh dariku! Lihat! Salah satu dari kalian terluka karenaku! Kalian bertiga, pergi! Pergi sekarang! Kalau tidak, aku yang akan pergi!"
"Tidak, Jennie! Jangan! Aku sudah bersusah payah mencarimu dan kau dengan mudahnya ingin meninggalkanku lagi?!"
"Sialan! Aku tidak ingin kalian terluka!"
"Tapi kau tidak bisa meninggalkan kami begitu saja!"
"Itu lebih baik daripada aku membunuh kalian!"
"A-ada apa ini?"
Pandangan mereka teralihkan ke arah Lisa, ia telah bangun, memegang lehernya yang masih terasa sakit.
"Lihatlah lehermu! Aku yang telah menyakitimu! Aku hampir saja membunuhmu! Lebih baik aku pergi sebelum aku melukai kalian lebih parah dari ini!"
"Tidak, Jennie unnie"
"Apa lagi yang kau inginkan Lisa?! Aku sudah menyakitimu! Apa kalian ingin menunggu sampai aku membunuh kalian semua?!"
"Tidak, Jisoo unnie membutuhkanmu, dia membutuhkan adiknya disisinya. Jadi, jangan pergi lagi dari kakakmu, Jennie unnie"
"Kalian sungguh bodoh! Mempertaruhkan nyawa kalian hanya untuk tinggal bersamaku?! Apa yang ada di dalam pikiran kalian?! Sialan! Aku tetap akan pergi!"
"Jennie unnie, hentikan! Apa kau tidak ingat kita semua sudah sepakat atas hal ini? Kita tinggal bersama! Kita semua harus bersama melewati ini! Kami akan membantumu! Kau ingin berhenti membunuh bukan? Kau ingin sembuh bukan?" Rosé menyudahi.
"Sembuh? Apa maksudmu?"
"Aku sudah tahu apa yang terjadi padamu, Jennie unnie"
"Apa itu? Katakan padaku!"
"Tidak, aku tidak yakin kau akan baik-baik saja jika tahu apa itu. Jadi tolong, sabar dan berusahalah sekuat mungkin menahan dirimu sendiri, sampai aku memberitahu apa yang terjadi padamu"
*
*
*
*
*
Yeay, kena prank :D
Yakali author bikin Lisa dibunuh :)
Btw..
NAMG di unpub aja kali ya? Takutnya kalian udah lupa :)
Sebagai gantinya, nanti author bikin cerita baru
Tapi yang udah tamat, jadi gabakal kehabisan ide :D
❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Mystery / ThrillerGadis itu cantik namun.. Orang-orang takut padanya? Karena satu perbuatan yang tidak ia sadari. Menyebabkan semua orang sangat takut padanya. Ini seperti.. Sleep walking? Tidak, ini bukan sleep walking. Ia tidak tidur. Ia tahu apa yang dilakukan...