Berbagi Kamar

497 72 14
                                        

"Hampir 3 tahun yang lalu, aku mulai membunuh seseorang yang telah mengganggu Chaeyoung. Aku menguburkan orang yang kubunuh agar dia dinyatakan menghilang atau diculik. Tapi, ada saat dimana dihadapan banyak orang, dihadapan Chaeyoung, aku.. membunuh seseorang untuk yang kedua kalinya, aku langsung ditanggap oleh polisi. Saat aku dipenjara di hari ketiga, aku berhasil kabur dan menjadi buronan sampai sekarang. Dan saat itu, aku menemukan sebuah rumah kosong di tengah-tengah hutan, tetapi sialnya ada jalan yang menghubungkan rumah itu ke luar hutan dan orang-orang bisa saja menemukanku. Aku dengan gila pukul 12 malam menghancurkan jalan itu, dan menaruh bekas papan jalan tidak boleh dilewati didepannya. Setelah itu, aku tinggal sendiri, tidak ada yang bisa menemukanku. Saat aku pergi keluar untuk mengawasi Chaeyoung, aku-"

"Jadi selama ini kau mengawasiku pergi kemana saja? Kau ini gila!"

"Tentu saja! Aku khawatir jika ada lelaki sialan yang ingin melakukan sesuatu padamu. Dan.. aku jadi tahu"

"Tahu apa lagi?"

"Ck! Saat itu kau pergi ke bar, kau masih remaja saat itu! Kenapa pergi ke tempat tidak berguna itu!?"

Jisoo dan Lisa menatap terkejut ke arah Rosé, mereka kira selama ini Rosé anak yang polos dan tidak mungkin pergi ke tempat yang seperti itu.

"E-eoh? A-aku tidak-"

"Jangan berbohong! Aku sudah tahu Chaeyoung, lagipula itu sudah beberapa tah- sebentar, kau kesana hanya satu kali saja kan!? Katakan! Apa kau sering kesana!?"

"Tentu tidak! Itu akan menjadi pertama dan terakhir kalinya! Aku kesana karena memikirkanmu, bodoh! Aku depresi saat itu! Aku depresi karena kau meninggalkanku!"

"Aish! Sial! Diamlah! Kepalaku sangat sakit sedari tadi. Kau diam, Chaeng! Dan Mino-ssi, cepat lanjutkan ceritamu!"

Lisa kesal kembali, kenapa mereka perlu bertengkar hanya karena hal yang sudah lama? Bodoh sekali, pikirnya.

"Saat Chaeyoung pulang, aku ingin kembali ke rumah kosong itu, tapi aku melihat seorang gadis pincang sedang berjalan lesu. Aku mengira mungkin kakinya terluka karena terkilir, tapi aku lihat kakinya berdarah, sepertinya sangat parah, tangannya juga diperban. Aku tahu aku adalah seorang pembunuh saat itu, tapi aku juga merasa kasihan padanya, lalu aku memanggilnya. Dan.. saat dia berpaling, gadis itu ternyata menangis"

"Apa itu Jennie?"

Mino menatap Jisoo, lalu menganggukkan kepalanya.

"Setelah itu, aku membuatnya agar percaya padaku, lalu membawanya ke rumah itu. Jennie menceritakan semuanya disana, aku sangat terkejut, nasibku sama dengan Jennie. Maka dari itu aku mengajaknya tinggal bersama, agar dia tidak kesepian. Aku juga menceritakan tentangku dan Chaeyoung pada Jennie. Setelah berbulan-bulan tinggal bersama, aku menyuruh Jennie untuk sekolah, dan aku sengaja menyekolahkan Jennie ke sekolah yang Chaeyoung inginkan agar mereka bertemu. Dan ternyata kalian bisa berteman, aku sangat senang saat itu"

Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu melihat-lihat isi rumah itu.

"Rumah ini tidak kotor, apa kalian yang membersihkannya? Rajin sekali, tidak seperti diriku"

"Bukan kami, tapi hanya aku. Apa ada lelaki yang pandai membersihkan rumah? Tidak ada!"

Mino menatap kesal ke arah Jennie, sedangkan Jennie hanya memutar malas bola matanya.

"Ada ingin kutanyakan, Song Minho" Jisoo berucap.

"Apa itu?"

"Kau.. tidak satu kamar dengan Jennie kan!?"

"Hahahahahaha"

Jisoo melihat Rosé yang tertawa terbahak-bahak. Melihat Jisoo yang menatap tajam dirinya, Rosé langsung berhenti tertawa.

"Ya! Kenapa kau tertawa!?"

"Tidak, hanya saja.. hahahahahaha"

"Aish! Kau kenapa!"

"Unnie? Kau bertanya apa Mino oppa satu kamar dengan Jennie? Hahaha sangat tidak mungkin, kakakku itu sangat dingin dan pendiam pada perempuan, berbicara dengan perempuan saja dia sudah panik. Apa kalian lihat? Saat kita masuk ke dalam mobil, lihatlah betapa berkeringatnya dia karena terlalu banyak perempuan yang masuk ke dalam mobilnya, hahahaha"

Mino mengarahkan pandangannya ke arah lain. Membiarkan dirinya dipermalukan adiknya sendiri.

"Apa kita akan terus berdiam disini? Aku lelah! Bisakah aku istirahat?" Lisa berucap kesal.

"Kamarnya hanya dua, apa kalian mau tidur berempat?"

"Enak saja! Kau pikir aku mau bersempitan? Tidak! Kau dengan Chaeng! Aku, Jennie unnie, dan Jisoo unnie akan satu kamar"

"Benar, Mino-ya, apa kau tidak kasian pada adikmu?" Sahut Jennie.

"Ck! Aku sangat ingat ketika aku berbagi kamar dengan Chaeyoung, dia menguasai kamar! Aku tersiksa!"

Rosé menahan tawanya, akhirnya ia bisa mengganggu kakaknya lagi.

*

*

*

*

*

Telat lagi ya :)

Voment 🖤💗

Mau kode?

(🐈🔪🐥)

Hehe😌

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang