Bantu Aku!

364 56 8
                                        

Jennie berbaring di ranjang kamarnya, sembari memikirkan ucapan CEO Eunha beberapa saat yang lalu, apa yang akan dilakukan ibunya.. jika mereka tidak percaya?

"Apa kau sedang memikirkan ucapannya beberapa saat yang lalu? Ayolah, aku bilang dia pasti berbohong"

Jennie langsung duduk dan memegang tangan Jisoo dengan erat.

"Unnie, maafkan aku berbicara seperti ini, tapi.. apa kau tidak bisa mempercayai eomma sekali lagi?"

"Mempercayainya? Sekali lagi? Ck!" Jisoo berdecak kesal dan menatap tajam Jennie.

"Aku rasa apa yang dikatakan Rosé benar, mata eomma tidak berbohong, bagaimana jika kita-"

"Kau ini kenapa?! Setelah apa yang dia lakukan padamu, dan kau dengan mudahnya mau mendengarkan dan memaafkannya? Itu hanya omong kosong! Aku yakin dia pasti berpura-pura! Kenapa kau menjadi seperti ini?! Harusnya kau menjadi dirimu yang tidak memiliki rasa simpati jika berhadapan dengannya! Kenapa kau-"

"Dia adalah ibuku! Sudah berapa kali aku mengatakan bahkan aku tidak bisa menyakitinya sekalipun meskipun dialah yang menghancurkan hidupku! Aku tidak ingin membunuhnya! Aku tidak ingin membencinya! Aku hanya ingin menjadi orang baik meskipun aku sebenarnya adalah orang yang jahat dan kejam!"

"Jennie-ya.. bagaimana ada orang sebaik dirimu? Bahkan aku ingin sekali membunuhnya, membalaskan semua perbuatannya padamu, tapi kau tidak akan membiarkan aku membunuhnya, kau pasti akan membenciku. Aku hanya.. tidak ingin kau kembali disakitinya"

"Aku tahu, aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini, unnie. Tapi.. bisakah kita memberi satu kesempatan lagi untuk eomma? Jika dia benar berpura-pura, sekalipun kau ingin membunuhnya, aku tidak akan menghalangimu. Tapi.. jika dia benar-benar sadar, aku memintamu untuk memaafkannya dan.. kita kembali hidup bersama"

***

Rosé dan Lisa sedang melamun di ruang tamu, terus menerus memikirkan hal yang akan terjadi selanjutnya. Lisa menatap Rosé, lalu memulai pembicaraan.

"Dimana Mino?"

"Mana aku tahu. Memangnya aku seperti dirinya mengikuti diriku terus menerus?"

"Hm.. Chaeng? Menurutmu.. apa CEO Eunha benar-benar tidak berbohong?"

"Kurasa begitu, aku cukup tahu bagaimana tatapan seseorang"

"Lalu menurutmu, apa CEO Eunha akan melakukan sesuatu agar Jisoo unnie percaya?"

"Itu yang aku pikirkan sejak tadi, apa yang akan dia lakukan? Aku tidak bisa menebak itu"

Klek

Pintu terbuka, Mino datang dengan wajah sedikit gelisah, lalu CEO Eunha masuk mengikuti Mino.

"Lisa-ya, lihatlah, sepertinya mereka selesai membicarakan sesuatu?" Bisik Rosé.

"Ya, aku juga merasa begitu, apa yang mereka bicarakan?"

"Entahlah, aku rasa mereka sedang merencakan sesuatu"

"Apa itu?"

"Kau kira aku bisa membaca pikiran seseorang?"

"Aku hanya bertanya!"

"Shuutt diamlah! Nanti mereka bisa mendengar kita!"

Mino menatap ke arah Rosé dan Lisa, seperti tahu apa yang dibicarakan adiknya dengan Lisa, ia berpaling, lalu berbicara pada CEO Eunha.

"Ahjumma, tidak bisakah kita memberitahu mereka juga? Aku tidak tahu apakah mereka setuju dengan hal ini, lagipula jika aku saja yang tahu, mungkin Jennie dan adikku akan marah padaku"

CEO Eunha menghela napas, lalu mengangguk dan mengikuti Mino berjalan ke arah Rosé dan Lisa.

"Chaeyoung-ah, Lisa-ya, aku.. ingin memberitahu sesuatu"

"Tiba-tiba? Ada apa?"

"Mino-ssi, biar aku saja yang berbicara"

Mino mengangguk lalu beralih ke samping Rosé.

"Kalian.. teman Jennie dan Jisoo, kan? Bisakah.. kalian membantuku?"

"Jika kami bisa, mungkin kami akan membantu"

"Bantu aku, agar Jisoo percaya bahkan aku benar-benar tidak berbohong. Tolong, buat artikel atau apapun itu, tentang pengakuan yang sebenarnya, tentang apa yang sebenarnya terjadi, agar Jennie tidak ditangkap oleh polisi, agar Jennie tidak dibenci lagi oleh orang-orang, biarkan aku saja yang dipenjara, ini semua salahku, aku akan menanggung semua ini. Aku mohon, tolong bantu aku"

*

*

*

*

*

Annyeonghaseyo :)

Maaf banget author ngeghosting mulu :)

Salam dari Jennie 👩🏻🔪

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang