Gadis itu cantik namun..
Orang-orang takut padanya?
Karena satu perbuatan yang tidak ia sadari.
Menyebabkan semua orang sangat takut padanya.
Ini seperti.. Sleep walking?
Tidak, ini bukan sleep walking.
Ia tidak tidur.
Ia tahu apa yang dilakukan...
"Song Minho! Selama bertahun-tahun kau pergi dan tidak bertanggung jawab atas kematian orang-orang!? Dan kau tiba-tiba pergi meninggalkanku!? Aku tinggal sendiri! Aku hanya mempunyai seorang kakak! Tetapi kau juga pergi! Oppa! Aku ini adikmu! Dimana kau yang dulu! Aku rindu dirimu yang lembut, lucu, dan tidak kasar seperti sekarang! Kau membunuh orang-orang oppa kau menyiksa orang-orang! Apa aku bahagia? Senang? Apa aku bangga dengan kelakuanmu saat ini? Aku kecewa oppa! Aku sedih! Aku marah! Aku sakit melihat kakakku menjadi seorang pembunuh!"
Jennie menunduk, tentu saja, ia merasa tersinggung. Dulu dirinya adalah seorang gadis cantik yang polos, manis, baik, tidak tega, lembut. Tapi sekarang sangat berbeda dengan dirinya yang dulu, sekarang ia adalah seorang pembunuh.
"C-chaeyoung, aku tidak bermaksud-"
"Tidak bermaksud kau bilang!? Kau-"
"Aku membunuh orang-orang demi dirimu Park Chaeyoung!"
"Demi diriku? Memangnya aku kenapa! Aku mempunyai Jisoo dan Lisa!"
"Aku melindungimu dari orang-orang jahat Chaeyoung! Orang-orang yang telah kusiksa dan kubunuh adalah semua orang yang benci dan ingin menyakitimu! Aku tidak bisa diam saja! Aku tidak bisa melihat adikku terus-terusan disakiti oleh orang-orang sialan itu! Aku terpaksa! Aku terpaksa membunuh mereka agar mereka tidak mengganggumu lagi!"
"Melindungiku? Oppa, tidak seperti itu caranya.. kau bisa melakukan hal lain, bukan membunuh orang yang tidak bersalah. Karenaku, kau menjadi seorang pembunuh dan buronan, aku rela mereka menyakitiku asal kau tidak melakukan hal seperti itu oppa.."
"Kau rela mempertaruhkan diri demi orang sialan sepertiku ini!? Aku kakakmu! Aku tidak bisa membiarkan adikku disakiti! Biarkan saja aku dianggap pembunuh atau apapun itu oleh orang lain! Tetapi.. dibalik semua itu, seorang kakak berusaha melindungi adiknya, untuk melindungimu, Chaeyoung!"
Rosé tidak sanggup lagi berbicara, ia menangis sekencang-kencangnya. Jisoo mengelus pundak Rosé, ia juga tidak bisa melihat sahabatnya menangis seperti ini. Sedangkan Lisa melototkan matanya saat melihat ke arah belakang mobil.
"Sial! Sial! Mereka mengejar kita! Ya! Bisa kau bertukar denganku? Kau sangat lamban! Biar aku yang mengemudi!"
"Ck! Kau tidak akan bisa mengemu-"
"Jangan meremehkanku! Cepat bertukar!"
Mino mengangguk terpaksa lalu bersusah payah bertukar dengan Lisa.
"Baiklah, teman-teman, pasang sabuk pengaman dan berpegangan erat-erat! Aku harap kalian tidak mati setelah aku membawa mobilnya"
"Aish! Cepat percepat mobilnya! Kau banyak- YAAAAAA!! INI TERLALU CEPAT! LALISA! BODOH! APA KAU INGIN KAMI MATI DISINI!? KAU GILA LALISA KAU GILA!"
Jisoo terlalu takut untuk membuka matanya, ia memejamkan mata sembari berharap tidak mati setelah ini.
Seperti yang dikatakan Jisoo, ini gila! Lisa tidak peduli apapun dan melajukan mobilnya dengan sangat cepat.
"SETELAH INI AKU BERJANJI BENAR-BENAR AKAN MEMUKULMU LALISA!"
"Tidak ada waktu untuk bertengkar unnie! Biarkan aku fokus menyetir! Lebih baik mati karena kecelakaan daripada mati di kejar orang-orang itu!"
"KAU BENAR-BENAR GILA! AKU TIDAK INGIN MATI!"
"Jika tidak ingin mati diamlah! Kau mengganggu konsentrasiku!"
Jisoo diam menciut disamping Rosé. Sedangkan Rosé masih menangis dalam diam. Mino ingin mengelus pundaknya, tetapi dalam keadaan seperti ini malah akan menambah masalah.
"Lisa! Setelah ini ada persimpangan menuju rumahku! Percepat mobil ini sebisa mungkin lalu masuk ke persimpangan itu!"
"BAGAIMANA BISA JENNIE! JALAN ITU DITUTUP!"
"TABRAK SAJA!"
"APA KAU INGIN MOBIL INI-"
"LAKUKAN APA YANG KUSURUH! INI SANGAT DARURAT!"
Lisa menghirup udara lalu menghela nafasnya, jalan itu sudah terlihat, ia bersiap siap agar bisa ke persimpangan itu dengan mobil yang sangat cepat ini.
"TEMAN-TEMAN! SALAH SATU JALAN KITA ADALAH KEBERUNTUNGAN! JIKA KEBERUNTUNGAN TIDAK DATANG PADA KITA, KITA SEMUA AKAN TERTABRAK DAN MATI! BERSIAPLAH!"
Saat persimpangan sudah di depan mata, Lisa dengan cepat memutar setirnya berharap perhitungannya tepat.
BRAAAAKKKKK
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.