"Tunggu! Jangan tinggalkan eomma lagi! Andwe! Jennie-ya! Jisoo-ya! Maafkan eomma!"
Jennie terkejut saat melihat ibunya berlari ke arah mereka lalu bersujud didepan mereka.
"Andwe! Maafkan eomma! Jangan tinggalkan eomma!"
"E-eomma, jangan seperti ini"
CEO Eunha semakin menggila, Jisoo dan Jennie berusaha menariknya agar tidak bersujud didepan mereka.
"Unnie, kita tidak bisa seperti ini, bisakah kita membawa eomma? Ke rumahku dan Mino? Disana, Mino, Rosé, dan Lisa pasti bisa membantu kita, biarkan eomma menjelaskan semuanya disana, aku mohon"
Jisoo menghela napas, ia juga tidak bisa egois seperti ini, dan ini keinginan adiknya, ia tidak bisa menolaknya.
"B-baiklah"
***
"Eoh, kalian sudah datang? Bagaimana-"
Mino berhenti berbicara saat melihat ada CEO Eunha dibelakang Jennie dan Jisoo.
"Apa itu ibu mereka?"
Rosé dan Lisa mengangguk, Mino mulai berkeringat ketika CEO Eunha menatap dirinya sedikit tajam.
"Aku tidak tahu apa kau benar memaafkan adikku atau hanya akal-akalanmu ikut kesini untuk membawa polisi. Lihat saja, jika ini benar-benar hanya rencanamu, aku tidak akan segan-segan membuat namamu menjadi buruk dihadapan semua orang"
Rosé dan Lisa saling bertatapan, mereka pikir Jisoo tidak pernah sekalipun marah seperti itu, ternyata salah, nyatanya Jisoo lebih mengerikan sekarang.
"Eomma, ayo masuk, aku akan-"
"Jennie, sudah kubilang jangan terlalu baik padanya, kau harus menjaga jarak dengannya"
Jennie menunduk, ia juga tidak tahu apakah CEO Eunha benar-benar memaafkan dirinya atau hanya ingin tahu tempat tinggalnya.
"Mino-ya, kemarilah"
Mino berjalan pelan mendekati mereka, menatap bingung pada Jisoo.
"Apa kau tahu apa yang harus kau lakukan jika orang ini hanya berpura-pura?"
Mino tiba-tiba merasa tidak nyaman, apa rencana Jisoo jika CEO Eunha benar-benar berpura-pura saja?
"Jika orang ini memang berpura-pura, aku butuh bantuanmu untuk membuat berita palsu agar gelar sebagai CEO untuknya hilang begitu saja"
"Buatlah sesuka hatimu, Jisoo-ya. Tapi.. bagaimana jika eomma benar-benar minta maaf? Apa kau masih terus tidak percaya? Jikapun gelarku sebagai CEO hilang, asalkan aku sudah bersama dua anakku, itu sudah cukup"
"Lalu? Kenapa kau baru sadar sekarang! Kenapa kau baru saja ingin berkorban untuk Jennie! Kenapa tidak dari dulu!? Jawab aku! Kenapa! Kenapa dari dulu kau selalu mementingkan pekerjaan sialanmu itu! Kau ingin Jennie ditangkap polisi karena tidak ingin nama baikmu menjadi buruk didepan semua orang! Tapi kenapa sekarang kau tiba-tiba menghiraukan semua itu demi tinggal bersama Jennie kembali!? Itu sudah pasti akal-akalanmu! Kau-"
"Itu karena aku baru saja menyadarinya sekarang! Aku sadar setelah kau membongkar semuanya saat aku menghubungimu! Aku sadar jika aku yang salah sekarang! Aku sadar aku salah memberi sumpah pada Jennie! Aku sadar aku salah memisahkanmu dengan Jennie! Eomma mohon.. maafkan eomma! Maafkan eomma Jisoo-ya! Jennie-ya! Eomma benar-benar salah! Eomma benar-benar minta maaf! Apa yang harus eomma lakukan agar kalian memaafkan eomma? Apa yang harus eomma lakukan agar kalian percaya pada eomma?"
Rosé menahan Jisoo saat ingin berbicara kembali, lalu menatapnya, sembari berbicara pelan.
"Unnie, apa kau tidak melihat mata ibumu? Ya, aku memang bukan seorang psikolog, tapi.. lihatlah mata itu, dia tidak berbohong, aku berani mempertaruhkan diriku jika dia tidak berpura-pura"
"Apa yang membuatmu yakin, Chaeyoung-ah?? Apa kau-
"Tidak, unnie. sekalipun kau bertanya pada orang-orang, apa dia berbohong? Mereka akan menjawab tidak, karena matanya sangat meyakinkan. Bunuh aku, jika dia benar-benar berpura-pura. Aku tidak takut karena aku yakin dia tidak berbohong. Apa kau bisa mempercayaiku?"
*
*
*
*
*

KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath
Mystery / ThrillerGadis itu cantik namun.. Orang-orang takut padanya? Karena satu perbuatan yang tidak ia sadari. Menyebabkan semua orang sangat takut padanya. Ini seperti.. Sleep walking? Tidak, ini bukan sleep walking. Ia tidak tidur. Ia tahu apa yang dilakukan...