Rosi dan Jeno sekarang berada didalam mobil untuk pergi mencari makan. Hari memang sudah larut malam dan berkat Rosi yang menemani Jeno bekerja hari ini Jeno bisa menyelesaikan semua pekerjaannya.
Mereka tadi hanya tidur 2 jam saja setelah itu Jeno melanjutkan pengecekan berkas-berkasnya.
"Mau beli apa?"tanya Jeno seraya mengusap kepala Rosi yang bersandar dilengan Jeno.
"Mau mamam"timpal Rosi lemas.
Rosi dan Jeno sejak tadi siang belum makan apapun untuk memenuhi perutnya. Wajar jika Rosi lemas saat ini anaknya juga perlu makan.
"Jeno laper"rengek Rosi seraya mengelus perutnya.
"Dede laper ndak?"ucap Rosi mengajak ngomong janinnya yang membuat Jeno melirik sekilas kearah Jeno.
"Mau cumi?"tawar Jeno yang langsung diangguki mantap oleh Rosi.
Lihatlah sekarang istrinya itu sangat bersemangat jika mendengar kata cumi.
"Nanti cuminya pedes ya? Boleh ndak?" ucap Rosi sekedar meminta ijin ke Jeno.
Jeno mulai menimang-nimang ucapan Rosi.
"Pedesnya dikit aja baru boleh"ucap Jeno pada akhirnya.
"Yes"
"Iya dikit nggakpapa penting ada rasa pedesnya. Lagi pengen soalnya"
Jeno langsung melihat kearah Rosi setelah Rosi mengucapkan kalimat itu.
"Lagi pengen atau ngidam?"tanya Jeno pada Rosi.
Rosi menolehkan kepalanya kearah Jeno dan tersenyum. Rosi tidak ingin menipu Jeno untuk ini karna dampak dari makanan pedas bukan kedia saja melainkan ke anaknya juga.
"Enggak, nggak ngidam cuma lagi pengen udah lama nggak makan pedes" timpal Rosi.
Jeno bisa bernafas lega dengan jawaban Rosi. Ia hanya takut jika Rosi mengidam ingin makan pedes tapi tak diperbolehkan oleh Jeno.
"Untung... Kalau ngidam kontrol ya jangan ambil yang pedes-pedes aku kwatir sama kandungan kamu"ucap Jeno memberi wejangan.
"Siap Komandan!"ucap Rosi dengan semangat.
Jeno menolehkan matanya kearah spion mobil karna sedari tadi ia merasa diikuti oleh mobil hitam yang berada tepat dibelakangnya.
"Kenapa Jen?"tanya Rosi saat Jeno melihat kearah belakang sekilas.
"Kita diikutin nggak sih?"tanya Jeno pada Rosi yang fokus lihat kebelakang.
"Iya kayaknya, mobil hitam itukan?"tanya Rosi.
"Feeling aku nggak enak"
"Ish jangan ngomong gitu"Rosi langsung memukul lengan Jeno.
"Kamu punya musuh?"tanya Rosi mengintrogasi Jeno.
"Pastinya diluar Kerja aja aku masih berandal didunia bisnis apalagi persaingan semakin ketat"timpal Jeno.
"Jangan nakut-nakutin dong"rengek Rosi seraya memegangi perutnya.
"Aku bisa jaga kamu"ucap Jeno seraya mengelus punggung tangan Rosi yang memegangi perut.
"Jangan ambil resiko macem-macem ya! Aku lagi hamil Jeno"peringat Rosi yang langsung diangguki oleh Jeno.
"Iya"
"Sekarang bertingkah biasa aja kalau gitu. Jangan takut ada aku disini, paham?" ucap Jeno seraya mengelus kepala istrinya.
Sekarang sudah larut malam jalanan memang cukup ramai tapi nggak bakalan ngejamin kalau nggak ada aksi kejahatan bukan?
"Tetep cari makan ya? Anak aku perlu makan"timpal Jeno seraya membanting stir kearah restaurant seafood yang masih buka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] LEE ✓
RomanceFinished 18+ Book ke-3 Silahkan cek di akunkun untuk Book yang sebelumnya. ❝Lee Seragamku mana?!❞ teriaknya dalam kamar mandi. ❝Bawain cepet sekalian handuknya.Lupa nih nggak bawa handuk❞ teriaknya lagi. ❝Susah bener jadi istri serasa babu❞ ucap gu...