-Cinta Pertama-

1.6K 194 15
                                    

Rosi dan Haechan masih membahas tentang cinta pertama. Mereka masih setia menyadarkan kepalanya disofa. Posisi yang sangat nyaman untuk mengobrol. Heningnya apartment menambah kesan yang bagus untuk sekedar bercerita.

"Eric orangnya gimana menurut lu?"tanya Haechan seraya menatap Rosi yang sedang menatap keatas kearah langit-langit dinding.

"Dia baik sama kayak Jeno, dia berandal sama kayak Jeno, dia posesif sama kayak Jeno, dia orangnya bisa diandalin kalau soal menjaga gue sama kayak Jeno, tapi sayangnya dia orangnya akan mudah terhasut bujukan rayu wanita lain. Gue nggak tau dia emang jelalatan atau khilaf dulu Eric itu orangnya egois dan gengsian kalau tau dia salah dia nggak akan minta maaf duluan karna dia gengsi"jelas Rosi.

"Beberapa anak sekolah lain dulu paling takut sama Eric sama Jeno tapi gue nggak tau sekarang kabar Eric gimana. Gue terakhir denger kalau dia kuliah diluar negri"ujar Haechan seraya mengira-ngira ucapannya benar atau nggak.

"Iya gue juga tau kalau itu"timpal Rosi seraya mengangkat kakinya dan menaruh diatas meja.

"Lo gimana? Siapa cinta pertama lo?" tanya Rosi pada Haechan.

"Somi namanya dia sebenernya kelakuannya 11 12 sama gue tapi bangsatnya dia nggak ngikut"ujar Haechan.

"Bangsat gimana?"tanya Rosi tak mengerti maksud Haechan.

"Gue selingkuh dibelakang dia, dan sebenernya dia udah tau dari lama cuma dia diem aja biar hubungan kita nggak putus. Dia bersikap nggak tau apa-apa padahal dia tau semuanya"pikiran Haechan berkelana pada gadis bule yang pernah ia cintai.

"Ya itu tandanya dia benar-benar cinta sama lo"

"Trus kenapa putus?"tanya Rosi pada Haechan yang menatap langit-langit dinding.

"Gue salah paham, gue mergokin dia jalan sama cowok lain yang namanya Daehwi gue kira dia selingkuh dan ternyata cowok itu temennya Somi dari kecil. Gue nggak  dengerin penjelasan dia dan langsung putusin dia gitu aja. Bahkan dia nggak ada bahas gue yang emang benar-benar selingkuh dibelakang dia"jelas Haechan yang langsung mendapat pukulan keras dikepalanya.

"Bego banget sih lo!"Rosi mulai kesal dengan Haechan.

Untung saja Jeno tidak seperti Haechan awas saja jika Jeno seperti Haechan. Rosi bersumpah akan potong tuntas pedang pusaka Jeno.

"Ya namanya juga gue nggak tau. Gue baru tau semuanya dan dijelasin sama Daehwi juga pas Somi udah balik ke luar negri" jelas Haechan lagi.

"Nyesel nggak lo sekarang Ha!"bentak Rosi masih kesal.

Betapa bajingannya seorang Lee Haechan ini. Sungguh kalau saja Rosi nggak hamil mungkin udah diajak gelut sama Rosi.

"Nyesellah, gue juga merasa bersalah"

"Lo udah minta maaf?"tanya Rosi.

"Enggak, gue malu" Haechan kembali mendapat pukulan dari tangan Rosi dikepalanya.

"Ya Ampun lo tuh tolol banget sih gila emosi nih bidadari"ucap Rosi seraya mengipasi wajahnya dengan tangannya.

"Lo ada fotonya nggak?"Rosi juga kepo sama cewek yang dimaksud Haechan.

"Ada gue masih nyimpen"ucap Haechan seraya mengotak-atik ponselnya sendiri. Setelah menemukan yang ia cari Haechan langsung menunjukkan Ke Rosi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[3] LEE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang