-Jeno Kesal? -

3.3K 289 8
                                    

Sudah seminggu lebih 2 hari tapi Jeno nggak pulang-pulang kata Jeno perusahaan tiba-tiba ada tawaran besar dari perusahaan baru. Bahkan Papanya jarang ngasih kabar ke Mama Jeno.

Emang susah kalau jadi istri yang suaminya jadi pembisnis besar. Harus rela ditinggal demi kerja buat nyari uang biar makin kaya.

"Jeno pulang nggak!"paksaku pada Jeno yang masih menatapku lewat layar ponselnya.

"Nih ya Lee kalau aja gue jahat nih udah gw tinggal bokap dari seminggu yang lalu"

Ucapan Jeno mumbuat gue ingin ketawa karna raut wajah Jeno sangat mengemaskan.

"Jangan dong nanti hak waris kamu dicabut mampus kamu"ucapku memperingati.

"Iya ya Lee nanti gue nyicil buat perusahaan sendirilah biar bisa pegang perusahaan sendiri bukan dari Papa"

"Jiwa bisnis yang sangat besar lanjutkan Tuan Lee"

Jeno mulai memainkan rambutnya dengan bangga yang kalau dilihat-lihat dia habis potong rambut.

"Kapan rencana pulang?"

"Nggak tau lusa aja masih meeting besar sama perusahaan yang baru join sama perusahaan Papa"

Jeno tetap memainkan rambutnya. Entah ada apa dengan rambutnya.

"Ada kutunya apa rambutmu?"

"Enak aja! Gue nih niat pamer. Cuma Lo aja yang nggak peka!"

Nada bicara Jeno sedikit naik karna kesal. Lalu akhirnya bibirnya monyong.

"Ya aku bukan roy kiyoshi Jen. Jadi aku nggak tau isi otak kamu"

"Gue pulang ya Lee"

"Pulang? Pulang kemana? Bukannya kamu udah dikamar? Kamu dirumah siapa Jen?"

Kalau Jeno jauh gini gue sering curiga apalagi Jeno makin ganteng. Kalau diambil orang gimana gue nggak ikhlas tau.

"Selalu nuduh. Sini Lee biar gue hamilin lo biar diem"

Jeno berjalan membawa ponselnya. Rumahnya cukup bagus walaupun kelihatan atas doang.

"Diem? Kenapa?"

Jeno tanya gue tapi gue masih diem karna kebelet boker. Sumpah gue pengen buang air besar sekarang tapi masih kangen Jeno.

"Astaga gue dirumah kali yang gue maksud tadi tuh pulang ke Korea" ucapnya menjelaskan.

"Jeno kamu sibuk nggak?"tanyaku.

"Habis ini mau lanjutin berkas diruang kerja. Kenapa? Mau udahan?"

Gue mengelengkan kepala.

"Aku pengen pup"ucapku jujur.

"Tahan dulu Si. Habis ini gue sibuk nggak bisa telpon lo lagi"

Gue udah megang perut gue. Astaga pengen pup.

"Muka lo hahaha kenapa?"

Jeno bertanya dengan maksud meledek gue.

"Ih dibilang pengen pup juga"ucapku kesal.

Gue udah nggak tahan gue langsung lari kekamar mandi tanpa matiin ponsel gue.

Cukup lama gue berdiam diri dalam kamar mandi karna emang perut gue lagi rewel-rewelnya. Habis panggilan alam gue langsung kekamar lagi.

"Pasti udah dimatiin sama Jeno" ucapku seraya berjalan mendekat kearah ranjang.

[3] LEE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang