-Anggota Baru?-

4K 250 46
                                    

Jeno masih bergulat dengan kegiatannya didalam kamar mandi. Meninggalkan Rosi yang masih pingsan dan memilih lari kamar mandi.

Setelah selesai dengan urusannya Jeno langsung lari kearah kamar dan langsung mengenakan pakaiannya. Lalu berjalan menghampiri Rosi yang masih pingsan.

"Lee"ucap Jeno yang masih berusaha membangunkan Rosi.

Jeno langsung dengan cekatan memakaikan Rosi baju karna ingin membawa Rosi ke Rumah Sakit. Dari tadi memang Rosi sudah mengeluh kelelahan tapi Jeno terus memaksa seraya berkata bahwa janji tidak boleh diingkari.

"Sabar Lee"ucap Jeno langsung mengendong Rosi.

Sampai mobil Jeno langsung menaruh Rosi dengan pelan-pelan lalu membawa Rosi ke Rumah sakit.

Dalam perjalanan Jeno dirundung rasa gelisah itu pasti. Karna Rosi tidak pernah seperti ini. Rosi akhir-akhir ini memang sering kelelahan dan mudah lelah.

Rosi sakit? Jeno tak tau karna Rosi tak pernah mengadu kepada Jeno jika dia sakit. Tiba-tiba pingsan seperti ini membuat Jeno merasa bersalah dan kesal jadi satu dalam satu keadaan.

Jeno belum mencapai klimaks tapi istrinya sudah tumbang. Jeno mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di Rumah sakit.

Untung saja keadaan jalanan sedikit sepi karna memang sekarang sudah larut malam.

Sesampainya di Rumah sakit Jeno langsung mengendong Rosi dan berjalan cepat kedalam rumah sakit.

"SUSTER HEI!"teriak Jeno terkesan lancang.

"SINI DEH CEPET ISTRI GUE PINGSAN" teriak Jeno seraya mengatur nafasnya.

Beberapa suster itu langsung menoleh dan langsung membawa brankar lalu menuju kearah Jeno. Kebetulan juga dokter datang serta mengiringi Rosi menuju ruang UGD.

"Istrinya kenapa bisa pingsan?"tanya Dokter itu pada Jeno.

"Tadi lagi ngesex trus tiba-tiba pingsan" ucap Jeno dengan polosnya.

Beberapa pipi suster disana langsung memerah bak tomat. Dan dokternya pun meruntuki pertanyaan yang keluar dari mulutnya.

"Anda tunggu diluar"ucap Suster itu.

"Oke"

Jeno menunggu diluar ruangan seraya mengotak-atik ponselnya. Dia masih bimbang haruskah dia menelpon Mama dan papanya? Atau tidak.

"Kabarin nggak ya?"ucap Jeno bimbang.

Suara pintu ruang UGD terbuka. Dokter keluar dengan susternya. Jeno langsung berdiri dan mendekat kearah dokter itu.

"Gimana dok istri saya?"tanya Jeno dengan nada kawatirnya.

"Istri anda hanya kelelahan. Dan saya sarankan agar menjaga kegiatannya membatasi kegiatan yang berat-berat dan jangan dulu melakukan hubungan sex karna itu sangat berbahaya bagi kandungannya yang masih muda" Jelas dokter itu membuat Jeno tiba-tiba linglung.

Apa dia kata nggak boleh sex?

"Bentar"ucap Jeno.

"Kandungan?"tanya Jeno memastikan apa yang dia dengar itu tidak salah.

"Iya,istri anda sedang mengandung dan usia kandungan istri anda sudah berjalan seminggu "jelas dokter itu.

"Sini dok bentar.. "ucap Jeno seraya mendekat kearah dokter itu. Dokter muda itu tampak tersipu malu.

"K-kenapa?"tanya dokter itu gugub.

"Tampar gue coba"ucap Jeno seraya menunjukkan pipinya kearah dokter.

[3] LEE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang