-Nanas Muda-

1.7K 172 30
                                    

Rosi dan Eric sekarang sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan pengecekkan tadi. Dokter bilang kandungan Rosi sudah memasuki minggu ke 3 dan kondisi kandungan Rosi sangat sehat.

'Gugurinnya gimana?'tanya Rosi sedang berperang dengan hatinya.

"Mau beli apa? Atau mampir kemana gitu? Atau lo pengen jalan-jalan dulu? " tanya Eric seraya mengusap punggung tangan Rosi yang berada digenggamannya.

"Pengen beli Nanas ada nggak sih disini yang jual Nanas muda. Kayaknya seger deh"ujar Rosi.

"Lagi ngidam?"tanya Eric seraya mengelus perut Rosi.

"Iya"bohong Rosi.

Yang bisa ia usahakan hanya nanas muda untuk saat ini. Awalnya Rosi pengen menjatuhkan diri agar keguguran tapi itu sama saja Rosi melakukan hal konyol. Bisa-bisa ketawa dia yang ada kalau melakukan hal itu.

"Pulang dulu aja ya nanti gue beliin"ujar Eric.

"Pengennya beli langsung"ujar Rosi.

Akhirnya mereka mencari supermarket yang setidaknya ada yang menjual nanas. Eric sedari tadi senyum-senyum seraya melihat Rosi yang lemas yang sedang melihat kearahnya juga.

"Kenapa senyum-senyum?"tanya Rosi pada akhirnya.

"Lo hamil anak gue. Gimana gue nggak seneng"ujar Eric seraya merapihkan rambut Rosi.

"Gue baru pertama kali lihat benih janin secara langsung lewat monitor tadi. Dan itu benih gue pergerakan kecil saja udah ngebuat jantung gue nggak karuan"jelas Eric dengan senyum yang terus mengembang.

Rosi yang melihat Eric yang tersenyum tulus itu merasa menghangat hatinya. Tapi dia harus egois untuk saat ini. Ia harus menyingkirkan bayi yang ada dalam kandungan dia.

"Seseneng itu?"tanya Rosi yang langsung membuat Eric memeluk Rosi dengan erat.

"Seneng banget"ujar Eric dengan nada gembiranya.

"Semoga dia selalu sehat sampai kelahirannya nanti dan semoga Eommanya juga tetap sehat"ujar Eric seraya mengelus perut Rosi.

"Minggu depan periksa lagi. Jadi tetap jaga kesehatan, makannya yang teratur, kalau pengen apa-apa bilang ke gue ya. Entah itu malem sekalipun lo tetap bangunin gue ya kalau lo lagi ngidam"ujar Eric panjang lebar.

"Iya"

Mereka akhirnya sampai disebuah toko buah kecil dipinggir jalan.

"Biar gue aja yang beli"ujar Rosi menahan lengan Eric.

"Kenapa? Biar gue aja"timpal Eric.

"Ah lo mah nggak ngerti buah nanas yang gue maksud. Mending gue aja yang beli" ujar Rosi yang langsung diangguki oleh Eric.

"Ini"ujar Eric seraya menyerahkan dompetnya pada Rosi.

"Kalau mau beli buah yang lainnya nggakpapa beli aja"ujar Eric yang langsung diangguki oleh Rosi.

Rosi langsung turun dari mobil dan berjalan menuju toko buah kecil dipinggir jalan itu. Rosi berjalan pelan dengan piyama tidurnya.

"Buah nanasnya ada?"tanya Rosi pada penjual itu.

"Ada Nona beli berapa?"tanya penjual itu.

"Satu kilo saja"ujar Rosi yang langsung diangguki penjual itu.

Rosi berdiam diri seraya melihat sekitar. Jalanan yang sepi disekitar itu membuat Rosi ingin berencana kabur untuk saat ini. Tapi apala daya dia sangat malas untuk berlari saat ini.

[3] LEE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang