40. Repentance

1.3K 213 31
                                    

Happy Reading
.
.


Sakura duduk termenung di ruang kerjanya, ia tengah memikirkan hubungannya dengan Sasuke yang mulai membosankan. Suaminya berubah drastis, yang dulunya sangat romantis kini menjadi apatis. Sakura sadar jika semua ini adalah kesalahannya sendiri, tapi bukankah Sasuke sudah memberinya kesempatan kedua, lalu kenapa ia justru diperlakukan seperti seseorang yang tak lagi dibutuhkan, kecuali untuk menghasilkan anak sesuai dengan keinginan pria itu.

Jenuh, pernikahan yang sudah berjalan lebih tiga tahun itu akhirnya membuat Sakura bosan. Ia muak diperlakukan dengan seenaknya saat Sasuke memaksa bercinta hanya untuk membuat dirinya hamil. Tidak ada kehangatan maupun kemesraan yang didapatnya, hanya ada luka dan nestapa.

Lalu, saat ada seorang pria datang, menawarkan diri untuk mengobati lukanya, memberinya apa yang tidak lagi ia dapatkan. Tidakkah terlalu naif dirinya jika menolak semua itu?

"Apa yang sedang kau pikirkan, hm?" Sebuah lengan kekar merangkulnya dari belakang, dilanjutkan dengan satu kecupan mesra di pipi.

Wanita cantik yang hanya mengenakan pakaian dalam itu tersenyum sembari menatap pria yang tengah merengkuhnya. "Aku tidak apa-apa." Sakura, dialah wanita itu.

Si pria tidak percaya begitu saja mendengar ucapan Sakura setelah melihat ruat wajah wanita itu yang terlihat seperti sedang memikirkan banyak hal. "Apa kau menyesal setelah apa yang kita lakukan tadi?" Tebak si pria.

Sakura menggeleng, ia mengubah posisinya menjadi menghadap si pria. Dilingkarkannya kedua lengan di leher pria yang tak lain adalah Sasori itu.

"Aku tidak menyesal sama sekali. Justru, tadi itu adalah pengalaman yang sangat mendebarkan. Sudah lama aku tidak diperlakukan dengan begitu lembut seperti tadi. Kau berhasil membuatku merasa diinginkan lagi," jelas Sakura dengan suara rendah, mendayu.

"Aku akan memujamu sebanyak yang kau inginkan."

Sasori mengangkat tubuh Sakura dan membaringkannya di ranjang. Mengulang kembali apa yang sudah mereka lakukan beberapa saat yang lalu.

"Jika suamimu tidak lagi menginginkan dirimu, jangan khawatir, akan selalu ada aku yang setia menunggu kehadiranmu di sini."

Itu adalah saat di mana untuk pertama kalinya Sakura mengkhianati janji suci pernikahannya dengan Sasuke dengan membawa masuk pria lain ke dalam kehidupan rumah tangganya.

.

"Ternyata kau lemah sekali, ditonjok Sasuke bukannya melawan, malah meringkuk di kakinya seperti pengecut."

"Argghh, jangan mengomel terus. Lukaku terasa semakin sakit!" protes Sasori pada Sakura yang tengah mengobati bibirnya yang pecah akibat pukulan tunggal Sasuke.

"Iya... iya."

Selesai mengobati Sasori, Sakura menyimpan kembali kotak obat yang tadi diambilnya dari dalam lemari.

"Mulai sekarang aku akan tinggal bersamamu di apartemen ini," putus Sakura.

Sasori mendelik tak suka. "Jangan memutuskannya seenak hatimu. Aku tidak akan membiarkanmu tinggal di sini," tolaknya.

"Ck, ternyata benar apa yang dikatakan Sasuke. Kau hanyalah seorang pengecut, berani berbuat tapi tak berani bertanggung jawab."

"Diamlah! Lebih baik sekarang kau kembali ke rumah suami sialanmu itu, ish." Sasori sedikit meringis di akhir kalimat karena bibirnya yang luka akan terasa perih jika dipaksakan untuk bicara.

Love AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang