50. Let You Go

2.6K 244 42
                                    

Happy Reading
.
.


Naruto akhirnya membuka mata setelah tidur yang cukup lama pasca operasi. Ia merasa ada yang menggenggam tangannya begitu erat, setelah dilihat ternyata Sasuke lah yang melakukannya. Pria itu tidur dalam posisi duduk dengan kepala rebah di atas ranjang. Wajah pria itu terlihat lelah, tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanannya.

"Sasuke..." Naruto mencoba membangunkan kekasihnya. Walau sebenarnya kasihan melihat wajah letih itu, tapi ia sangat penasaran bagaimana kondisi bayi perempuannya.

Sasuke menggeliat, ia merasa ada yang memanggilnya. Setelah matanya terbuka, ia menemukan Naruto yang tengah menatap dirinya. "Kau sudah bangun?" tanyanya.

Naruto mengangguk. "Sasuke, bayiku? Bagaimana kondisi bayiku?"

"Dia baik-baik saja, cuma harus berada di dalam inkubator untuk sementara waktu sampai berat badannya normal."

Tiba-tiba air mata Naruto mengalir begitu saja. "Aku benar-benar tidak becus menjadi seorang ibu. Karena keteledoranku, bayiku menjadi menderita. Ia harus lahir sebelum waktunya, hiks."

Sasuke mengulurkan tangan dan mengusap pipi basah Naruto. "Ini bukan salahmu. Kau sudah menjaganya dengan baik, tapi yang namanya musibah tetap saja bisa terjadi tanpa bisa kita cegah," hibur Sasuke.

"Wanita itu jahat, dia yang sudah membuatku celaka. Karena ulahnya, anakku harus lahir prematur. Aku mau dia dihukum, Sasuke. Aku tidak terima semua ini, dia bisa saja kembali melukaiku dan bayiku." Naruto menangis ketakutan kala mengingat sikap kasar Hinata. Ia cemas jika suatu saat nanti, wanita psikopat itu kembali melakukan hal yang sama.

"Tenanglah! Gaara sudah berhasil menjebloskan wanita jahat itu ke penjara. Mulai sekarang dia tidak akan mengganggumu lagi. Jadi fokus saja pada kesehatanmu, bayimu membutuhkan ibunya."

"Gaara?" Tanya Naruto memastikan. Ia tidak percaya jika Gaara mampu menjebloskan wanita selingkuhannya ke dalam penjara.

"Iya. Kau mau bertemu dengannya? Ku rasa saat ini dia ada di ruang NICU, tempat bayi kalian berada."

"Tidak sekarang, besok saja, sekalian aku juga ingin melihat bayiku."

"Ya sudah, lanjutkan istirahatmu. Aku akan setia menemanimu di sini."

"Maaf, merepotkanmu."

"Tidak masalah, sayang. Sekarang pejamkan matamu." Sasuke mengecup kening Naruto sebagai ucapan selamat tidur.

Tak lama, Naruto kembali terlelap. Selain kelelahan, wanita itu juga merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Dengan beristirahat, semoga sakitnya berkurang.

Tanpa mereka berdua tahu, Gaara berdiri di balik pintu. Ia mendengar semuanya. Rasa-rasanya, memang sudah tidak ada harapan lagi baginya untuk kembali ke kehidupan Naruto.

Pria itu melangkah gontai menuju ruang NICU. Dari balik kaca transparan, ia bisa melihat sosok putri kecilnya yang terlelap.

"Maafkan Papa, nak. Maaf karena sudah menyakiti mama dan maaf karena tidak bisa memberikan keluarga yang utuh padamu." Di tengah malam yang sunyi, Gaara menangis menyesali kebodohannya.

💖💖💖

Sasuke memilih keluar di saat Gaara memasuki kamar inap Naruto, pagi ini. Ia ingin memberikan waktu bagi pasangan suami istri itu untuk bicara berdua.

"Bagaimana kabarmu?" Gaara yang sudah duduk di kursi samping ranjang Naruto mulai membuka suara.

"Baik," jawab Naruto sekenanya. Saat ini ia duduk bersandar di atas ranjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang