36. Rely On Me

1.3K 183 34
                                    

Happy Reading
.
.

"Bagaimana bisa ada makhluk Tuhan setampan ini?" Naruto terpesona memandang wajah tidur Sasuke. Ditelusurinya setiap lekukan dari mulai kening hingga dagu.

Cup

Dikecupnya mesra bibir merah nan tebal milik pria yang kini tengah tidur sambil memeluknya.

"Jangan menggodaku, ini masih pagi."

Deg

Ucapan Sasuke dalam tidurnya membuat Naruto tersentak, wajah wanita itu memerah dan dengan paksa langsung melepas pelukan Sasuke.

"Sudah pagi, bangunlah!" Naruto bangkit dari berbaringnya.

"Sebentar lagi, aku masih mengantuk." Tiba-tiba Sasuke menarik tangan Naruto untuk kembali berbaring, dipeluknya tubuh yang cukup berisi itu dengan erat.

"Sasuke?"

"Sebentar saja, please!" Wajah Naruto tepat berada di perpotongan leher Sasuke.

Wanita hamil itu tak berkutik, rasa nyaman yang dirasakannya membuat ia terlena dan kembali memejamkan mata.

.

"Sarapannya sudah siap, ayo makan!" ajak Hinata begitu melihat Gaara keluar dari dalam kamar.

Tanpa menjawab, pria itu langsung duduk di meja makan. Hinata dengan cekatan menyajikan makanan untuk Gaara.

"Selamat makan."

Dua manusia itu menyantap makanannya dalam diam. Sesekali Hinata melirik pria yang duduk di hadapannya, ia merasa sangat senang, karena sebulan ini Gaara selalu menginap di rumah mereka.

"Apa Ryu sudah bangun?" tanya Gaara selesai dengan sarapannya.

"Ya, dia sedang dimandikan oleh Matsuri."

"Baiklah, aku akan pergi melihatnya." Gaara bangkit hendak menuju kamar sang anak.

"Tunggu, Gaara-kun!" Teriakan Hinata menghentikan langkah Gaara.

"Ada apa?"

"Kau tidak berangkat kerja?" tanya Hinata yang juga sudah berdiri dari tempatnya.

"Apa sebulan ini kau melihat jika aku pergi bekerja?" Tanya Gaara dingin.

"Itulah masalahnya. Sebulan ini kau tidak pernah terlihat ke kantor. Apa ada masalah?"

Gaara tersenyum miris. "Aku sudah kehilangan kepercayaan orang-orang di perusahaan, jadi sekarang anggap saja aku sebagai pengangguran."

"Apa?" Hinata kaget luar biasa. Ia tak tahu jika Gaara menghadapi masalah pada pekerjaannya. Apa mungkin ini karena ulah Naruto hingga Gaara kehilangan pekerjaan. "Dasar wanita jahat. Mentang-mentang kaya, seenaknya memecat Gaara," gerutu Hinata kesal.

Sampai di kamar anaknya, Gaara melihat Ryu sedang dipakaikan baju oleh Matsuri. "Keluarlah, biar aku yang melanjutkannya!" titah Gaara.

"Baik, Tuan."

Ayame meninggalkan kamar Ryu, sementara Gaara melanjutkan memasangkan pakaian pada putranya.

Love AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang