52. Danger (revisi)

8.2K 575 620
                                    

Gak tau lagi mau ngomong apa, makasih banget buat kalian yang udah setia nungguin cerita Gama's update padahal aku suka banget ngegantungin kalian😭❤

Kalo chapter kali ini aku minta 400 coment gimana? Bisa kan? Pasti bisa lah😚❤

Sebelum baca siapin hati dan mental ya gaes, seperti biasa bacanya pelan-pelan, di hayati, biar ngena😂

Yang lagi rebahan, posisinya di benerin dulu senyaman mungkin, chapter ini sedikit lebih panjang dan bakal menguras emosi😂

Happy reading❤

Tanpa karena aku mencintaimu, dan akan selalu begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa karena aku mencintaimu, dan akan selalu begitu.

....

Shafira menatap pantulan dirinya di depan cermin, dress pendek selutut berwarna soft pink itu tampak sangat cantik di tubuhnya. Rambutnya di biarkan tergerai, serta ditambah sedikit hiasan di kepala membuat gadis itu tampak begitu berbeda malam ini.

Tidak lupa Shafira juga memoles sedikit wajahnya, dan mewarnai bibirnya dengan lipstik berwarna merah muda menjadikannya lebih natural.

Sekali lagi, Shafira menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan seksama. Malam ini ia akan pergi dan melupakan sejenak masalahnya. Setidaknya dengan cara ini ia tidak akan terus menerus larut dalam kesedihan.

Suara dering telepon menyadarkan lamunannya, Shafira menyernyit kecil kala mendapati panggilan video dari Aldeo.

Tanpa banyak berpikir, Shafira segera mengangkat sambungan video call itu.

"Halo kak Shafiraaa!"

Shafira tersenyum saat melihat wajah adik kecil Aldeo di seberang sana.

"Halo Intan..." sapa balik Shafira.

"Kak Shafira, Intan kangen tau.. Kak Shafira main kesini ya? Nanti biar bang Al yang jemput. Iya gak bang?"

Intan menoleh kesamping, mengajak bicara Aldeo yang saat ini sedang duduk tepat disebelahnya. Aldeo hanya berdehem serta mengangguk pelan menanggapi ucapan adiknya.

"Kak Shafira juga bobo sini aja,"

"Aduhhh kalo sekarang kak Shafira gak bisa sayang, besok-besok aja deh kakak janji bakal nginep disana nemenin Intan main."

"Mau kemana lo?"

Tidak, pertanyaan itu tidak berasal dari Intan, tapi dari Aldeo. Sekarang cowok itu yang mengambil alih ponselnya.

Gama's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang