34. problem (revisi)

7.9K 560 75
                                    

Dunia itu sempit karena permainan takdir.

....

Gama memang tidak pernah mengingkari ucapannya, lihatlah saat ini SMA Pusaka kembali di gemparkan dengan sebuah video yang berisi putusnya Gama dengan  pacar-pacarnya. Tidak, lebih tepatnya Gama yang memutuskan mereka semua di satu tempat dan dalam waktu yang sama.

Di dalam video itu, Gama dengan santainya mengatakan kata 'putus' di hadapan mereka. Beberapa dari gadis-gadis itu memang banyak yang tak terima, bahkan mereka saling melempar hujatan. Tapi Gama tak peduli, ia hanya ingin menuntaskan tujuannya.

Putus berarti selesai. Gama adalah orang yang tidak ingin menjalin hubungan apa pun dengan mantan. Oleh karena itu, Gama meminta mereka semua untuk tidak lagi mengganggunya.

Sejak pengakuannya kemarin, tentang dirinya yang menyukai Shafira. Gama benar-benar ingin membuktikan pada gadis itu, bahwa perasaannya tidak main-main.

"Shafira!" panggil Gama setengah berteriak, saat Shafira akan memasuki kelasnya.

Gama berlari kecil menghampiri gadis berponi dora itu. "Lo pasti udah liat kan videonya, gue udah buktiin kalo gue gak main-main!"

Shafira tersenyum tipis, lalu menunjuk seseorang yang berada di ujung koridor, menggunakan dagunya. "Tuh, kak Sheza nungguin lo."

Itu kata terakhir yang Shafira ucapkan sebelum gadis itu melangkah memasuki kelasnya. Meninggalkan Gama yang masih terdiam di tempatnya.

Ternyata semua tidak semudah yang ia kira.

Gama lupa, kalau dirinya dan Sheza belum ada kata putus.

Gama memang putus dengan pacar-pacarnya yang lain, tapi tidak dengan Sheza. Gadis anggun itu, masih pada posisinya.

Menjadi pacar Gama.

Gama sayang Sheza, tapi dirinya juga sayang pada Shafira?

Bolehkan Gama egois?

....

Shafira sudah berulang kali membasuh wajahnya, gadis itu menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Seketika, sekelebat ingatan yang terjadi kemarin terlintas kembali di pikiran Shafira. Membuat gadis itu menghela nafasnya.

"Gue bukan orang bodoh, gue tau apa yang terjadi di antara lo sama Gama. Gue ngeliat itu secara langsung kemarin, ditaman belakang sekolah. Gue ada disana."

"Gue tau Shafira, lo gadis baik. Jadi, lo gak akan ngerebut milik orang lain kan?"

"Lo liat sendiri di video itu, gak ada gue disana. Yang artinya gue masih pacar Gama dan akan selalu begitu."

"Mungkin lo berpikir, semua pacar-pacar Gama itu cuma mau manfaatin dia doang. Cuma mau pelorotin hartanya, cuma mau ikut terkenal karena bisa pacaran sama Gama. Tapi gue nggak, gue cinta sama Gama itu tulus. Bener-bener tulus. Jadi, lo jangan pisahin gue dari dia ya?"

"Gue cuma minta satu dari lo. Lo bisa kan jauhin Gama?"

Dan Shafira, benar-benar tak kuasa untuk tidak menganggukkan kepalanya.

Itu semua adalah ucapan Sheza, yang terus terputar dikepala Shafira semalaman. Membuat gadis itu susah untuk tidur.

Jika dipikirkan lagi, ucapan Sheza memang benar. Sheza dan Gama sudah lebih dulu kenal, di banding dirinya dan Gama. Dan memang siapa dia yang dengan tiba-tiba datang, ingin merebut milik orang lain?

Gama's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang