Gama's [End]

3. Gama playboy (revisi)

Yang gantengnya belum bisa ngalahin gue, jangan sok jadi playboy.

-Gama Handaru

....

"Eh ehhh, itu kenapa rame-rame?" tanya Mikha.

Shafira yang berjalan disamping Mikha hanya mengedikkan bahunya acuh. "Udah lah, ayok ke kelas aja." ajak Shafira.

"Tunggu tunggu Sha!" Mikha mencegah Shafira yang akan kembali meneruskan langkahnya.

Pagi ini mereka baru tiba disekolah dan berjalan di koridor untuk menuju kelas. Tapi keramaian yang terjadi di lapangan membuat Mikha penasaran, sedangkan Shafira merasa tak perduli.

Tiba-tiba Mikha menarik tangan Shafira menuju kelapangan, membuat gadis itu akhirnya pasrah mengikuti langkah sahabatanya.

"Ehh dek, ini ada apasih?" tanya Mikha pada siswi kelas X.

"Itu kak, Lolita katanya mau nembak kak Gama," balasnya.

"Serius?" tanya Mikha memastikan, siswi itu mengangguk mantap.

"Misi-misi..." Mikha masih setia menarik tangan Shafira menerobos kerumunan. Shafira berdecak, karena tubuh kecilnya berhimpitan dengan beberapa siswi disini.

"Misi ya adik-adik!" seru Mikha dengan tidak tahu malunya menyerobot hingga kini dirinya berada di barisan paling depan bersama Shafira.

"KAK GAMA LOLITA SUKA SAMA KAKAK, KAK GAMA MAU NGGAK JADI PACAR LOLITA?" siswi bertubuh mungil itu berteriak mengakui perasaannya di hadapan Gama yang masih berdiri santai dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.

Shafira mendelik mendengar pengakuan siswi tersebut. Kenapa kini jadi ia yang malu?

Keriuhan semakin terdengar memekakkan telinga, mereka menyoraki aksi Lolita yang begitu berani menembak Gama di tengah lapangan yang sudah pasti di lihat oleh banyaknya pasang mata.

TERIMA TERIMA TERIMA!

"Oke, gue terima."

Mata Shafira membulat lebar, semudah itu? Diterima? Terus cewek yang di mall kemarin mau di kamanain? Shafira rasanya ingin mencabik-cabik wajah kelewat santai Gama.

Gama mengedarkan matanya, pandangannya terhenti pada seorang gadis berponi dora yang kini menatapnya dengan pandangan seperti 'apa lo liat-liat?' Sedangkan Gama mengangkat sebelah sudut bibirnya sebelum berbalik dan melenggang pergi dari kerumunan itu.