Adalah kamu, manusia favoritku.
....
"Gue, masih nunggu jawaban lo Sha,"
"Ha--a-apa?"
Gama meraih kedua bahu Shafira, sedikit menunduk untuk melihat wajah gadis itu. "Gue masih nunggu jawaban atas pertanyaan gue seminggu yang lalu."
Mata Shafira membola, mulutnya terbuka lalu mengerjap-ngerjap lucu. "Emm-Gam, kita jadi pusat perhatian ini," Shafira menunduk malu, entah apa yang membuatnya seperti itu. Apa karena menyadari tatapan intens Gama? Atau karena tatapan dari pengunjung bandara?
"Biarin, biar mereka jadi saksi. Kalo gue sayang lo."
"Jadi jawabannya?"
Dengan masih menundukkan kepalanya, Shafira mengangguk pelan, malu-malu.
Gama tersenyum tipis, lalu memegang dagu Shafira untuk mendongak menatapnya.
"Ap-apa?" gugup Shafira.
"Opsinya, cuma ada ya atau iya Shafira. Gue gak nerima jawaban anggukan kepala."
Shafira tergagap. "Gu--gue. Ya, iya."
"Ya iya apa?"
"Ya iya, pertanyaan lo tadi." Shafira melempar pandangannya asal, sangat-sangat malu. Apalagi kini mereka benar-benar menjadi pusat perhatian.
Gama memajukan tubuhnya, lalu berbisik pelan tepat di depan telinga Shafira. "Sekarang, di detik ini, lo jadi gadis Gama."
"Ki-kita jadian?"
Gama mengangguk. "Hari ini, tanggal 23 Desember, adalah hari jadi Gama dan Shafira."
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Gama's [End]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Gama Handaru adalah cowok tampan sejuta pesona yang dapat memikat gadis mana pun yang dia mau. Jabatannya sebagai kapten basket di SMA Pusaka membuatnya semakin digandrungi oleh para siswa. Gama juga terkenal dengan julukan pla...