Pilihlah lelaki yang tidak hanya mengumbar janji, tapi pilihlah dia yang memberikan bukti.
....
Ternyata mendapat restu dari papa Shafira tidak mudah, Gama dapat memaklumi karena sedari kecil Lucman lah yang mengurus Shafira seorang diri, oleh karena itu Lucman sangat menjaga Shafira dan tak membolehkan putrinya untuk dekat dengan sembarang lelaki.
Tapi untungnya, kemarin malam Lucman akhirnya merestui hubungan mereka. Sangat teringat jelas ucapan Lucman semalam, yang mengatakan bahwa sekali saja dirinya menyakiti Shafira maka pria paruh baya itu tidak akan tinggal diam. Hal itu membuat Gama sedikit bergidik karena ucapan tegas dan penuh penekanan yang keluar dari mulut Lucman. Tapi balik lagi karena Gama tidak bisa berjanji, melainkan ia akan berusaha mengusahakannya.
Gama tersentak kaget saat tiba-tiba merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulit pipinya. Gama menoleh pada Shafira yang menyengir kuda karena baru saja menempelkan botol air mineral dingin itu di pipinya.
"Dingin Sha," ujar Gama seraya mengelap pipinya yang sedikit basah.
Shafira hanya terkekeh kecil, lalu mendudukkan dirinya di samping Gama. Kini mereka berdua memang berada di kantin sekolah untuk sarapan.
"Nanti pulang sekolah temenin gue ya?"
"Kemana?"
"Latihan basket."
Shafira hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan.
"Gama! Shafira!"
Seruan yang berasal dari ambang pintu kantin itu membuat Shafira dan Gama menoleh, mendapati Ansell yang berlari kecil ke arah mereka di ikuti oleh Aldeo dan Mikha yang berjalan di belakangnya.
"Woi! Lo berdua tau nggak!" sangking hebohnya Ansell sampai menggembrak meja.
Gama menatap datar Ansell, tapi cowok itu tidak menghiraukan tatapan sahabatnya itu. Ansell malah beralih menatap Shafira dan memasang senyumannya.
"Lo tau gak? Kita bakal makan-makan gratis hari ini!" seru Ansell heboh.
"Emang ada apa?" Shafira menyernyit bingung, gadis itu mengalihkan pandangannya pada Aldeo dan Mikha meminta jawaban.
"Al sama Mikha udah resmi pacaran! Dan kita bakal makan-makan gratis!" seru Ansell kelewat heboh.
Shafira membulatkan matanya. "Kalian udah jadian?" tanya Shafira.
"Hm." Aldeo berdehem singkat, sedangkan Mikha menunduk lalu mengangguk malu-malu.
"Cieeee....cieee....!"
"Gak nyangka gue Al, awalnya gue kira lo gay!"
....
Shafira menganggukkan kepalanya ketika Gama berpamitan untuk mengganti seragamnya menjadi baju basket. Karena saat ini Shafira sedang menemani Gama untuk bermain basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gama's [End]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Gama Handaru adalah cowok tampan sejuta pesona yang dapat memikat gadis mana pun yang dia mau. Jabatannya sebagai kapten basket di SMA Pusaka membuatnya semakin digandrungi oleh para siswa. Gama juga terkenal dengan julukan pla...