56. Penyelesaian (revisi)

8.7K 500 96
                                    

Happy reading❤️

Aku hanya butuh satu alasan untuk tetap disini bersamamu; cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya butuh satu alasan untuk tetap disini bersamamu; cinta.

....


"Sha gimana? Apa kata kepala sekolah?" tanya Mikha cepat saat Shafira baru saja keluar dari ruangan kepala sekolah.

Melihat mata Shafira yang memerah sehabis menangis, membuat Mikha segera menarik Shafira ke dalam pelukannya, berusaha menenangkan gadis itu.

"Semuanya baik-baik aja kan?" tanya Mikha penuh harap.

Shafira menggeleng. "Gu-gue bakal di DO Mikh kalo gue gak bisa ngebuktiin kebenaran di foto itu."

"Lo tenang dulu ya, gue disini bakal bantuin lo.." ucap Mikha meyakinkan.

Ya, Mikha sudah tau kejadian sebenarnya karena Shafira sudah menceritakan semua padanya. Tentang kejadian di club itu, Shafira di jebak oleh Milan. Bahkan tentang Amanda, dan hubungannya dengan Gama.

Mikha sudah tau semuanya.

"Bentar Sha," Mikha merogoh benda pipih di saku baju nya saat mendengar dering ponselnya berbunyi. Melihat nama pacarnya disana ia dengan cepat segera mengangkat sambungan telepon itu.

"Halo Al.."

"Kamu dimana? Shafira lagi sama kamu?"

"I-iya ini aku lagi sama Shafira."

"Cepet kamu ajak Shafira ke rooftop sekolah sekarang, Gama lagi berantem."

"Ha? Berantem?! I-iya iya, aku sama Shafira kesana sekarang."

Tut tut

"Kenapa Mikh? Siapa yang berantem?" tanya Shafira.

"Gama berantem, ayok ikut gue."

Mikha segera menarik tangan Shafira menuju rooftop sekolah, menaiki anak tangga satu persatu dengan tergesa-gesa.

Suara riuh terdengar saat mereka sudah sampai di atas rooftop, tampak semua orang membuat kerumunan membentuk lingkaran seraya bersorak-sorak.

Bugh

Bugh

Bugh

Shafira dan Mikha menerobos kerumunan, mata Shafira membola saat melihat Gama yang menghajar habis-habisan seorang cowok yang kini sudah tergeletak tak berdaya di lantai.

Tak seorang pun bisa memisahkan perkelahian itu. Tentu saja, siapa yang berani melawan kemarahan Gama yang sudah menggebu-gebu seperti itu. Lebih baik diam saja daripada ikut menjadi sasarannya.

"GAMA UDAH STOPP!"

Teriakan nyaring Shafira menghentikan pergerakan Gama yang akan kembali melayangkan pukulan keras kepada lawannya.

Gama's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang