Tidak ada yang baik dari sesuatu yang berlebihan.
....
"Duh, gue pakek baju apa nih." gumam Shafira pada dirinya sendiri.Shafira saat ini tengah pusing memilih baju mana yang lebih cocok dan pantas untuk ia kenakan di pertemuan pertamanya dengan calon mama mertuanya nanti. Yap, soal kemarin tentang Gama yang akan mengenalkannya dengan seseorang, ternyata cowok itu akan mengenalkannya dengan mamanya.
Mengingat bahwa Gama akan datang sekitar sepuluh menit lagi membuat Shafira bertambah pusing, pasalnya ia belum memilih baju satu pun.
Semua baju-bajunya sudah ia keluarkan dan bertumpuk di atas kasur king size nya, tapi menurutnya tidak ada satu pun yang cocok.Sungguh kini dirinya sangat bingung, jika biasanya Shafira tidak terlalu peduli dengan penampilan, tapi kali ini ia ingin memberi kesan bagus di pertemuan pertama. Setidaknya tidak sampai membuat Gama malu, ia hanya takut jika mama Gama nanti akan kurang menyukainya.
Ting tong
"Nah kan barusan di omongin anaknya udah nongol aja." gumam Shafira, gadis itu dengan cepat menuruni anak tangga untuk membukakan pintu rumahnya.
Ceklek
Hal yang pertama kali Shafira lihat adalah wajah tampan Gama, ia menilai penampilan pacarnya itu dari atas sampai bawah. So cool!
"Kenapa belum siap-siap? Kan gue udah bilang lo harus udah siap pas gue nyampek."
Shafira mencebikkan bibirnya. "Lo jangan ngomel-ngomel gitu dong, gak tau apa kalo gue ini lagi pusing milih baju."
Gama berdecak. "Gue yakin baju lo banyak, tinggal pilih salah satu apa susahnya sih?"
"Gak ada yang cocok,"
"Yaudah sini, biar gue yang pilihin." Gama menarik pelan pergelangan tangan Shafira lalu membawanya menaiki anak tangga menuju kamar gadis itu.
Gama hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kamar Shafira yang sudah seperti kapal pecah ini, semua pakaian bertumpuk di atas kasur.
"Kamar gadis kayak kapal pecah," cibir Gama.
Shafira hanya bisa diam, memperhatikan Gama yang tengah memilih beberapa baju yang masih tergantung di lemari pakaiannya.
"Nih, pake ini." Gama menyodorkan sebuah long dress simple, dengan warna casual yang tampak cantik.
"Yakin yang ini?"
"Iya, udah cepet sana ganti." ucap Gama sedikit mendorong bahu Shafira agar segera mengganti pakaiannya.
Shafira mendengus, tapi tak urung gadis itu menurut. Gama keluar dari kamar Shafira dan tak lupa menutup pintunya, ia akan menunggu gadis itu bersiap-siap di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gama's [End]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Gama Handaru adalah cowok tampan sejuta pesona yang dapat memikat gadis mana pun yang dia mau. Jabatannya sebagai kapten basket di SMA Pusaka membuatnya semakin digandrungi oleh para siswa. Gama juga terkenal dengan julukan pla...