9

165 35 7
                                    

Changkyun tertegun melihat keadaan mejanya pagi ini.

Kosong.

Padahal beberapa hari kemarin, masih ada hadiah ghaib di atas mejanya mau seberapa banyak pun Changkyun pindah tempat duduk.

Buru-buru dia menoleh ke arah Jooheon yang sekarang lagi nyengir. "Joo? You did it?"

Jooheon mengangguk kemudian menepuk dadanya bangga. Mau nggak mau membuat Changkyun tersenyum. Jooheon bener-bener menepati janjinya, seperti yang selalu dia banggakan.

"So? Siapa?"

"Well, gue gak tau dia kapok beneran atau cuma takut sementara."

"Gue butuh nama."

"Sera."

Changkyun cukup terkejut. Itu cukup jauh dari prediksinya. "But, why?"

Jooheon mengendikkan bahu. "Gue gak tau, tapi gue tebak dia iri campur kesel sama kelakuan lo tempo hari."

Changkyun mengangguk paham. "Gue bisa paham kalo dia kesel sama kejadian waktu itu. Tapi iri sama gue? Lo gak salah?"

"Karena lo Changkyun."

"Alasan paling gak masuk akal."

"Serius. Ah, sama satu lagi. Karena dia gak punya gue." Jooheon menambahkan dengan senyum usil campur bangga.

"Dia suka sama lo?" Tanya Changkyun yang dijawab anggukan oleh Jooheon.

"Ah kalo gitu makes sense. Berarti dia cuma mau ngerjain gue? Pake hadiah-hadiah gitu?"

"Exactly. Gue gak tau hadiahnya ada apaan. Tapi gak mungkin banget kalo semuanya waras."

Tiba-tiba Changkyun menepuk pundak Jooheon berkali-kali. "Joo!!!!"

"Apa?!" Jooheon ikutan kaget. Ini Changkyun tiba-tiba teriak di sampingnya sambil nepuk-nepuk nggak santai.

"Pak satpam!!!!!"

"Kenapa?" Sesaat setelah Jooheon bertanya, tiba-tiba dia tersadar. Jooheon membulatkan kedua matanya kemudian bertatapan dengan Changkyun.

"Hadiahnya!!" Seru mereka berbarengan.

•••••

Sekarang, Jooheon lagi sibuk menenangkan Changkyun yang masih aja panik sendiri. "Udah Kyun gak papa."

"Gak bisa gitu! Kalo pak satpam kenapa-kenapa gimana? Bodoh lo Changkyun!"

"Kan lo gak tau, bukan sepenuhnya salah lo. Sekarang gue temenin minta maaf."

"Gue takut."

"Ada gue Kyun. Kalo lo kena marah nanti gue tutupin telinga lo."

"Gue gak mau."

"Kenapa? Lo butuh minta maaf Changkyun."

"Justru aneh Jooheon. Bayangin lo tiba-tiba minta maaf karena pemberian lo sendiri akhir-akhir ini? Gue gak mau bawa-bawa Sera. Gue cuma mau minta maaf," terang Changkyun panjang lebar. Karena menurutnya, kenapa masalah ini bisa merambat ke pak satpam segala itu semua karena salahnya yang nggak mikir panjang sebelum kasih barang.

Bisa-bisanya Changkyun nggak kepikiran kemarin-kemarin?

Sementara Jooheon tersadar. Perkataan Changkyun ada benarnya. Bukannya aneh kalo tiba-tiba mereka minta maaf karena pemberian dari mereka sendiri?

Jooheon sedikit takjub. Biasanya orang-orang kalo panik atau kalut, pikirannya bakal itu panik, mentok-mentok nggak bisa mikir rasional. Tapi Changkyun lagi panik aja sempet-sempetnya mikir pake kepala dingin. Emang kayaknya udah ditakdirkan jadi seorang jenius.

Shall We Date? [ Joo-Kyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang