Changkyun daritadi cuma membolak-balik kertas brosur tadi siang. Membacanya berkali-kali.
Kuliah di Inggris ya? Meski Inggris bukan pilihan utamanya saat dulu dia bilang ke kedua orangtuanya tentang keinginannya kuliah di luar negeri, tapi negara itu termasuk salah satu pilihan yang dulu dia pikirkan.
Apa harus dia bener-bener coba kesempatan ini?
Sampai suara dering notifikasi khusus memecah lamunannya. Tertera nama sunshine di layar ponselnya.
Jooheon? Kenapa telpon sore-sore? Biasanya juga tinggal lompat balkon.
"Halo Kyun?"
"Kenapa?"
"Gue sebenernya gak mau nanya ini,"
Changkyun jadi deg-degan. Jooheon mau nanya apa? Apa mungkin dia tahu kalo sekarang Changkyun lagi punya rahasia di belakangnya?
"Apa?" Changkyun berusaha agar nada bicaranya tetap stabil meski sekarang dia gugup.
"Tapi hari ini jadi tutorin gue?"
Tanpa sadar, Changkyun menghela napas lega yang ternyata tertangkap oleh telinga Jooheon.
"Kok gitu sih reaksi lo? Lo udah nyerah gitu nutorin gue?"
"Gak gak, sori. Iya jadi lo ke rumah aja."
"Nah, justru gue telpon karena itu."
"Apaan?"
"Gue ada misi dirumah. Lo yang ke rumah gue aja bisa gak?"
"Misi?"
"Iya, kesini aja. Nanti lo juga tau."
"Oke, 3 menit. Bye."
Changkyun pun akhirnya meletakan brosurnya ke meja belajarnya. Berniat untuk menelpon orangtuanya buat meminta saran nanti.
Mengambil sweater dan buku-buku materi, Changkyun turun dari kamarnya. Setelah berpamitan dengan orang rumah, dia melesat menuju rumah Jooheon.
Changkyun mengetuk pintu. Dia bukan spiderman kayak Jooheon yang bisa lompat-lompat balkon. Dia nggak punya skill itu.
Tiga ketukan pertama nggak ada sahutan. Changkyun udah salty sendiri. Katanya suruh ke rumah, ini udah sampe tapi nggak ada yang buka.
Changkyun mengetuk lagi dengan lebih keras.
"BENTAAAAR!" Terdengar teriakan dari dalam. "Astaga! Maap, maap! Duh, mampus."
Changkyun mengernyit. Dia nggak separah itu padahal ngeluhnya. Tapi, reaksi Jooheon seakan-akan bilang kalo Changkyun daritadi nggak sabaran nunggu di depan pintu.
Sampai pada akhirnya, pintu terbuka. Menampilkan Jooheon yang sekarang serasa habis mandi.
"Lo abis mandi?"
"Gue belom mandi."
"Kok basah kuyup gitu?"
Baru membuka mulut, teriakan cempreng dari arah dalam rumah menginterupsi pembicaraan mereka.
"Om Joo!!!! Buru katanya mau main benteng-bentengan!"
"Om?" Tanya Changkyun bingung.
"Misi gue. Jadi nanny."
Changkyun terbahak. Pantes aja, Jooheon nggak bisa segampang itu lompat balkon hari ini. Pantes aja, Jooheon sekarang basah kuyup, yang ternyata berasal dari air dalam tubuhnya.
"Bunda mana?"
"Arisan. Sama tante gue. Nah, ini tuyul anaknya tante gue. Dititipin soalnya tadi liat gue gabut. Tau gitu pulang sekolah gue ndekem di kamar lo aja Kyun."

KAMU SEDANG MEMBACA
Shall We Date? [ Joo-Kyun ]
Fanfiction[ lokal ] [ GS ] [ end ] "Changkyuuuuuuun!" "Brisik Joo!" Jooheon yang berisik sama Changkyun yang anti sosial penuh gengsi. Apa jadinya kalau mereka pacaran?