32

144 37 6
                                    

Setelah acara prom malam itu, Changkyun dan Jooheon menghabiskan hari mereka seperti biasanya. Bercanda sampai berantem habis itu baikan lagi.

Nggak ada yang beda dari hari-hari mereka sebelumnya bahkan dari hari sebelum mereka sepakat buat saling mengikat.

Satu hal yang beda dan mungkin cuma bisa disadari sama Jooheon, Changkyun jadi lebih clingy daripada sebelumnya.

Kadang Jooheon mikir, apa ini gara-gara efek omongannya pas malam prom itu?

Tapi nggak masalah, Jooheon sama sekali nggak keberatan Changkyun jadi kayak gitu, apapun alasannya itu.

Sampai nggak terasa, satu bulan berlalu, dan hari ini, tepatnya malam ini, Changkyun harusnya berangkat ke Inggris. Berangkat yang beneran nggak ada embel-embel surprise lagi.

Meskipun baik Jooheon ataupun Changkyun, sama-sama mau waktu mereka berjalan lebih lambat dari seharusnya, karena ternyata bukan cuma Jooheon yang diam-diam belum rela, tapi Changkyun juga.

"Joo, gue jadi kepikiran, rasanya aneh gak sih, kita yang selama ini bareng terus, tiba-tiba mau pisah brapa taun sendiri," kata Changkyun yang sedang merebahkan diri di atas kasur Jooheon sementara si pemilik kasur malah terduduk di karpet dengan bersandar ke sisi samping kasur.

"Kyun, jangan dipikir. Semakin lo pikir, semakin lo bakal ragu juga. Terus,"

Ucapan Jooheon yang terhenti membuat Changkyun mengalihkan pandangannya dari langit-langit kamar buat menatap pacarnya. "Terus apa?"

"Gue takut semisal lo ragu, gue jadi ikutan ragu juga."

Setelah itu hening, mereka berdua sama-sama nggak mau melanjutkan. Suasana kamar Jooheon jadi aneh.

Jooheon yang biasanya mencairkan suasana, entah kenapa hari ini terasa lebih suram.

Changkyun pun menepuk kepala Jooheon pelan. "Joo, gue pengin eskrim."

Jooheon menoleh bingung. "Eskrim?"

"Iya. Beli yuk?"

•••••

Dalam sekejap, mereka udah ada di toko gelato terkenal. Emang terkadang, rencana spontan lebih cepat terealisasi daripada rencana penuh perhitungan.

Saat ini, mereka udah selesai memesan dan duduk di salah satu bangku toko, memakan gelato masing-masing.

"Aaaa." Changkyun mengulurkan sendok gelatonya ke arah Jooheon yang diterima dengan bingung.

Sampai sekarang, Jooheon masih belum tahu alasan kenapa Changkyun tiba-tiba minta eskrim, ataupun sikap manisnya barusan.

"Lo kenapa?" Akhirnya Jooheon bertanya juga.

"Kenapa apanya?"

"No offense, tapi lo aneh."

Changkyun mendengus. "Joo, pas gue lagi berusaha manis tuh lo gak usah tanya, udah nikmatin aja. Kapan lagi gue coba gue bakal gini?"

"Tapi gue kepo."

Changkyun kemudian menempelkan sendok gelatonya ke mulut Jooheon dengan kesal. "Hust, diem."

Dengan sangat terpaksa, Jooheon akhirnya harus terjebak penasaran sambil menunggu Changkyun menghabiskan gelatonya.

"Joo, abis ini ayo ke timezone!"

Astaga, Jooheon bener-bener nggak habis pikir, apa yang salah sama pacarnya hari ini?

•••••

"Kyun, rame. Lo yakin mau masuk?" Tanya Jooheon ragu setelah melihat sesaknya timezone tepat di depan matanya.

Shall We Date? [ Joo-Kyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang