"Kalo mau pulang, usahain di atas jam 9 malem ya," pesan Minhyuk setelah menurunkan Changkyun dan Jooheon di pintu gerbang sekolah.
"Kenapa?" Tanya Changkyun bingung. Soalnya dia pasti yakin, dia bakal nggak betah di acara ini dan bawaannya pengin cepet pulang.
"Gue mau date sama pacar," jawab Minhyuk sambil nyengir sementara Jooheon dan Changkyun pasang muka datar.
Jadi ini alasan kenapa Minhyuk baik banget mau nganterin tanpa minta imbalan ke Bunda?
Pantesan aja.
"Oke, gue cabut, have fun ya! Joo, pastiin Kyuni di deket lo terus! Jangan sampe adek gue dideketin banyak cowok gak jelas!"
Jooheon mengacungkan jempol. Tanpa Minhyuk kasih tahu, Jooheon juga udah tahu. Pacarnya malam ini lagi cantik banget soalnya, jadi harus diawasin ekstra.
Setelah itu, Jooheon menggandeng tangan Changkyun buat masuk ke area sekolah yang udah disulap sama berbagai dekorasi.
Jalan masuknya aja dikasih karpet, terus kayak ada gapura terus menerus sampai ujung jalan.
"Sekolah niat banget keluar duit banyak buat acara gini," komentar Changkyun. Dekorasinya emang cantik, tapi terlalu berlebihan menurut Changkyun.
"Sekolah kita kan emang kaya Kyun, cuma kadang pelit."
Bahkan, di ujung jalan, panitia prom sampai repot bikin penanda jalan sesuai dengan tema. Nggak cuma satu juga, ada banyak di setiap persimpangan jalan.
"Dimana sih?" Tanya Changkyun. Bukannya jadi paham pas baca penanda jalan, dia malah tambah bingung.
Bukannya Changkyun bodoh sampai nggak bisa paham sama arahannya, cuma di penanda jalan tertulis banyak ruangan yang bisa diasumsikan jadi ruang acara.
Emang mau pake berapa banyak ruangan sih?
"Kata orang, di taman belakang."
Changkyun menoleh. "Loh bukan di aula?"
"Entah Kyun. Yaudah ke taman dulu, abis itu kalo salah balik ke aula."
Changkyun menggerutu. Udah sekolahnya luas, penanda jalan nggak jelas, dan sekarang mereka harus cari-cari dulu, rasanya dia pengin pulang sekarang.
"Nanti Kyun, kita baru sampe," kata Jooheon seakan bisa menebak jalan pikiran Changkyun.
Changkyun cuma bisa pasrah mengikuti langkah kaki Jooheon ke taman belakang, yang kayaknya benar, soalnya banyak orang kumpul disitu.
Baru juga masuk ke area taman belakang, sapaan buat Jooheon mulai terdengar di telinga Changkyun. Dia melirik ke arah pacarnya yang sekarang lagi nggak berhenti tersenyum buat membalas sapaan itu.
Tapi perhatian Changkyun teralih ke genggaman tangan Jooheon yang mengerat. Padahal ekspresi pacarnya nggak berubah, masih beramah-tamah membalas semua sapaan.
Kemudian, Changkyun menatap ke depan dan sadar, banyak orang lagi menatapnya dan Jooheon.
Jooheon yang paham kalo pacarnya bakal risih semisal ditatap kayak gitu, langsung mengajak Changkyun pergi dari situ.
Langkahnya terhenti di depan snackbar, menyuruh Changkyun duduk di tempat yang disediakan sementara Jooheon berkeliling mencari makanan yang sesuai selera Changkyun.
Changkyun menghela napas lelah, dia pengin pulang, tapi dia merasa bersalah sama Jooheon semisal dia maksa Jooheon pulang sekarang. Dia juga bakal merasa bersalah sama Kiki yang udah mau repot mengurus segala yang Changkyun butuhin tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shall We Date? [ Joo-Kyun ]
Fanfiction[ lokal ] [ GS ] [ end ] "Changkyuuuuuuun!" "Brisik Joo!" Jooheon yang berisik sama Changkyun yang anti sosial penuh gengsi. Apa jadinya kalau mereka pacaran?