1. A w a l k e t e m u✅

544 54 9
                                    

Happy reading :)

hari Minggu merupakan hari liburnya semua manusia, dimulai dari penjabat, murid maupun PNS semuanya menyukai hari Minggu karena di hari tersebut mereka dapat menyegarkan otaknya dengan cara seperti berjalan ringan menyelusuri tempat tinggalnya.

Mentari, gadis bernamakan hanya satu kata itu sedang berjalan santai sesekali meng-anggukan kepala ketika mendengarkan lagu yang dia putar.

"Aduh," rintihan tersebut terdengar cukup dekat dengan posisinya.

"Akhh." Ternyata Suara erangan itu berasal dari cowok yang sudah terkapar disampingnya. Mentari terkejut dengan hal itu, dia pikir rintihan tersebut berada di 20 langkah lagi ternyata rintihan tersebut tepat pada samping kakinya.

" Eh, ngapain lo tiduran di tanah bang," ujar Mentari ke cowok yang sudah meringis kesakitan sedari tadi. Mentari, gadis tanpa sedih, itu kata orang tentangnya, dijuluki tersebut karena dia selalu bercanda akan semua hal kecuali musibah, dia tidak pernah membercandakan hal tersebut.

Cewek gila, bukan dibantuin, batin cowok tersebut. Seperti diawal yang sudah dikatakan bahwa Mentari dapat mendengarkan suara hati orang, tentunya Mentari mendengar apa yang dikatakan cowok tersebut.

Mentari, namanya sesingkat kenangan dia bersama Bundanya. Mentari memiliki trauma akan kematian, dia akan langsung histeris ketika mendengar kabar orang meninggal dan teman-temannya sering mengatakan lebay walaupun tak secara langsung tetap saja Mentari mendengarnya.

" Hey, lo ngatain gua gila." Mentari mengeraskan suaranya.

" Jangan keras-keras suaranya, cewek gila." cowok itu berkata dengan muka menjengkelkan.

Mentari duduk di bawah tepat disamping cowok tersebut, membuka resleting tas dan mengeluarkan plester luka bergambar spongebob.

"Nama, Lo?" Mentari bertanya sambil memasangkan, plester itu di bagian kening . Selebihnya cowok itu hanya kelelahan sampai terkapar di tanah. "Lemah," cibir Mentari.

"Langit," jawab cowok itu.

Dia, Langit Mahadewa. Cowok Badboy namun masih tau aturan dan tata tertib. Anggota geng yang bisa dibilang terlemah, namun tak diragukan kemampuan untuk bela diri. Hanya satu kelemahan Langit, sering lelah.

Langit bangkit dari tidurannya , memandang tempat tawuranya tadi. Ternyata musuh dan kawannya telah bubar.

"Heh, mau kemana, lo?" Tanya Mentari.

"Mau pulang, " jawab Langit singkat.

"Anterin gua dong, sekalian gua bersihin luka lo, takut infeksi." Mentari memandang Langit yang lebih tinggi darinya. "Heh kawan, lo kok tinggi banget sih?" Tanya Mentari.

"Gen." Langit meneruskan jalannya ketempat kendaraanya terparkir. Mentari mengikutinya, walau Langit tidak menjawab ,Mentari menekat untuk ikut Langit.

"Heh, lo anggota geng? Pakai sepeda motor kek gini?" Tanya Mentari kaget. Motor Langit adalah motor supra yang sering dipakai abang-abang bank.

"Kenapa?"

"Gak pa-pa."

Gak, mencerminkan seorang Badboy dan anggota geng sih ," batin Mentari

Mentari  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang