22. rencana yang basi!

27 5 2
                                    

" hidup itu lucu, buktinya sekarang gue tertawa." Mentari.

💋♡💋

Siswa kelas 12 kini sedang melaksanakan try out,  para  adik kelas diliburkan demi menjaga ke sunyian lingkungan, agar kelas 12 fokus pada soal ujiannya.

Langit dan Mentari berada di satu ruangan, ruangan 07 dan beruntungnya tempat duduk mereka berdekatan. Tidak ada yang berbicara semuanya sibuk fokus ke soal untuk meraih nilai yang paling sempurna.  Di ruang 07 ini bukan hanya murid 12 IPA 2. Si kelas ambis 12 IPA 1 berada ditengah bagian kanan, kelas IPA namun kelakuan seperti IPS, 12 IPA 2 berada dibagian depan dan tengah kiri. Si kelas netral 12 IPA 3 paling belakang dan kelas paling heboh yang terkenal dengan siswa paling bandelnya 12 IPA 4 berada  urutan kedua dan tiga dari belakang. Tak ayal jika mereka berdekatan dengan teman satu kelas.

Try out ini sekarang berjadwal matematika, kertas kosong yang diberi khusus oleh pengawas kini telah kotor dengan coret-coretan rumus. Matematika merupakan jadwal jam terakhir, 2 menit lagi ujian akan selesai dan mereka diperbolehkan pulang.

"Dua menit lagi," beritahu pengawas ujian.

"Kalian sudah belum?"

"Belum!" Mereka menjawab tanpa melihat ke arah orang yang bertanya.

"Susah gak? Soalnya?" tanya Pak Pengawas.

"Susah, pak. Persis kehidupan," jawab murid laki-laki dari kelas 12 IPA 4.

"Heh kamu yang duduk didepan kenapa diem? Grogi duduk sama cewek cantik?" tanyanya kepada Langit yang sedari tadi menyimak percakapan. Langit menoleh ke samping, melihat Mentari yang juga menatapnya. "Gak grogi kok, pak. Dia calon istri saya, masa iya grogi," jawab Langit.

"Halu mu le... le,   cah ayu iku gelem tah, sama sampean?"

"Yo gelem pak, buktinya kita mau tunangan, ya gak sayang," goda Langit pada Mentari.

Soal ujian sudah mereka kumpulkan, namun pengawas tidak berniat untuk keluar dari ruangan karena asik bercanda dengan muridnya.

Mentari tertawa kecil. "Hidup itu lucu, buktinya sekarang gue tertawa," ucapnya.

"Bener, hidup itu lucu meski kadang ada sedihnya, kesalnya. Jadi hidup itu bawak santai aja, man," ujar pengawas tersebut. "Udah ah bapak keluar dulu, wassalamualaikum wr. Wb." Dia membereskan kertas jawaban para siswa, keluar dari ruangan dan  10 detik kemudian beliau menongolkan kepalanya di pintu sambil berkata, "wat te pack man."

"Wahh dia terkatak-katak."

🌿🌻🌿

"Mau pulang bareng?"  tawar Langit kepada Mentari.

"Enggak dulu, makasih. Gue sama Safira," jawab Mentari.

"Yaudah Safira mana?" Mentari menunjuk Safira yang sedang mengeluarkan motornya di parkiran sekolah. "Yaudah gue pulang duluan yah?" Mendapat anggukan dari Mentari, Langit melajukan sepeda supranya keluar gerbang sekolah.

Sesampainya di halaman rumah, Langit keheranan,  ada sekitar 3 mobil berada di depan rumahnya. Lamborgini,  pajero dan alphard, 3 jenis mobil mewah itu bertenger apik.

Mentari  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang