13. Asu

55 11 5
                                    

Hello, kembali lagi dengan aku, author yang gak tau kapan famous ( tapi gak berharap buat famous yah!)

Sebelum baca jangan lupa vote dan komen. Kalau gak mau vote yaudah baca aja.

Crush ku diambil....

Happy reading

❤♡❤

Sekarang keberangkatan Mentari dan Angkasa ke kota tujuan. Di hukum keluar kota! Biasa orang kaya, tapi beribu sayang ongkos pulang balik ditanggung sendiri.

Setelah beberapa jam Akhirnya Mentari mendarat di Jakarta. Menarik koper sendiri tanpa ada bodyguard atau siapapun yang membantunya.

Sedangkan Angkasa, memakai baju, celana dan topi hitam jangan lupa masker. Topi yang diturunkan sampai mukanya tidak terlihat menyorot perhatian para orang yang ada dibandara tersebut. Munkin orang akan mengira Angkasa artis.

"Bang hallo, udah sampe?" tanya Mentari kepada Abangnya yang sedang rebahan dikamar yang ada di Flores.

"Udah," jawab Angkasa.

"Yaudah." Mentari menutup panggilan dan berjalan menuju dapur akan memasak sesuatu yang bisa mengenyangkan perutnya.

Didapur ternyata cuman ada telur asin, satu bungkus kecap dan kerupuk. Karena tidak ada nasi, Mentari menanaknya sendiri.

Nasi dikecapin, sungguh enak jika tidak ada yang lain, kalau ada daging sapi ya lebih enak daging sapi. Memakan dengan sendiri, karena tidak ada yang menemani.

Rumah yang sederhana hanya berisikan dua kamar, satu kamar mandi, disini Mentari tinggal sendirian. Hukuman yang cukup menyenangkan, menurut Mentari.

Ini rumah kenangan orang tuanya, dulu tempat ini merupakan tempat acara pernikahan Mama sama Papa Mentari. Disetiap sudut tembok masih ada foto peninggalan Mamanya, dan foto pernikahan.

Mentari menatap foto ibunya yang cantik persis dirinya, kulit putih, merah dipipi karena blush on, rambut panjang yang terurai.

Drrt drtt drtt

"Halo, kenapa?" tanya Mentari setelah mengangkat panggilan seseorang.

"Lo, dimana?" tanya balik seseorang dengam suara serak sehabis bangun tidur.

"Di Jakarta kenapa?"

"Kenapa gak hubungi, Sayang." Yang menelpon Mentari merupakan Langit, pacarnya yang baru jadian selama satu hari.

"Sayang? Ihh geli, gimana kalau manggilnya bunda-papa biar uwu gitu," saran Mentari agar Langit dan dirinya menggunakan panggilan bunda-papa

"Asu! Lebih geli," kata Langit dibalik ponsel.

Mentari mendelik tak terima dengan perkataan Langit yang pertama. "Papa ngatain Bunda, asu?!" kata Mentari yang terdengar sinis.

"Iya asu tapi bukan anjing. Asu, aku sayang kamu," jelas Langit.

"Ahh Bunda jadi terhura, pengen peluk papa deh terus dinikahin." Mentari mengucapkannya dengan aksen seperi orang yang terharu.

"Aaa pacar gue kok alay, dadah Mesal, Langit mau kasih makan buaya dulu."

"Mesal?" Bingung Mentari dengan panggilan baru dari Langit.

"Iya Mesal, artinya Mentari sayang Langit," jawab Langit.

"Aa ternyata alay juga!"

Panggilan ditutup oleh Mentari karena tak tahan dengan kealayan Langit, tanpa sadar jika dirinya lebih mengalay.

Memutar musik kesukaannya yaitu " My Everything" dari NCT U. Nada yang lembut dan penyanyinya ganteng menurut Mentari. Mengikuti lirik lagunya sampai tertidur.

🌻🌿🌻

Tiga hari telah berlalu kini Mentari maupun Angkasa akan pulang ke Surabaya rumah asli mereka sedari lahir.

Selama perjalanan pulang salah satu dari mereka tidak ada yang berbicara, ngantuo menyerang mereka, selain itu tabungannya menipis karena membayar tiket bolak-balik, dan kebutuhan sendiri-sendiri selama di kota orang. Hukuman Ayah Awan gak main-main, bukan potong uang jajan malah menguras tabungan. Tabungan yang seharusnya ada seratus ribu dan menjadi dua puluh limar ribu.

Seperi biasa, datang dari luar Mentari mandi terlebih dahulu, baru tidur kembali. Namun urung ketika pesan masuk diponselnya.

Langit
[ keluar rumah bentar]

Tanpa membalas, Mentari mengikuti perkataan Langit.

"Ambil gih," titah Langit menyerahkan sebuah kardus yang ditutupi kertas kado.

"Apa nih?"

"Buka aja."

Mentari merobek kertas dan mulai membuka kardusnya, dan... waw satu almbum NCT Dream yang hello future.

"Waw makasih, asu," ucap Mentari memeluk Langit.

"Sama-sama, aku juga," jawab Langit.

Mentari mencueki Langit, Mentari sibuk membuka dan melihat-lihat album yang diberikan oleh Langit.

Asu versi Mentari sama Langit adalah Aku sayang kamu. Uwu sekali mereka sampai-sampai menggunakan kata yang termasuk kasar.

"Gue pulang dulu," pamit Langit tanpa masuk kerumah dulu. Niat Langit hanyalah memberikan Mentari album yang diinginkan Mentari. Mentari kan kaya! Yang kaya Ayahnya,Mentari tidak punya penghasilan dan uangnya terkuras karena hukumana gila dari Awan.

"Hati-hati," peringat Mentari yang diangguki Langit."

🌻🌿🌻

Hallo, kembali lagi.

Sampai jumpa next part

Lagu itu yah, ikutan nyanyi lah kan sudah ada lirik!.

Salam dari aku jodohnya seorang cowok

Mentari  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang