24. gak peduli!

28 4 0
                                    

Hallo!

"Jangan menaruh harapan lebih kepada seseorang, apa lagi orang yang berstatus pacar!"

Selamat membaca
_________        🍉🌿🍉        _________

Benar adanya,kini waktu menujukan pukul 07.00, kediaman Mentari kini ramai dengan para temannya kecuali sang pacar yang katanya sedang ada acara keluarga.

Baju pertama yang dipakai cowok-cowok adalah berwarna hitam. Adit dengan hoodie hitam, Arif kemeja hitam, dan Roket mengunakan kaos hitam. Berjejer sempurna memegang produk krim penghilang komedo ditangannya.

Fotografer terbaik milik TS Glow siap memotret mereka, dengan beberap angel menarik sudah dia potret. Kini giliran mereka berfoto satu satu dengan produk lain ditangannya.

"1...2...3."

Cekrek. Kilauan flash membuat Adit spontan menutup mata, membuat Fotografer terkekeh geli, bagaimana tidak ekspresi Adit ketika menutup mata sangat mengemaskan.

"Rif, kayaknya fotografernya belok deh Rif," bisik Roket kepada Arif.

"Gue juga nyangka gitu.  Dia suka liatin Adit," jawab Arif, tak lama kemudian dia menengangkan tubuhnya, memukul pundak Roket. "Temen kita mau ke Jerman, Bro. Dia bakal hidup bahagia disana."

Seperti teman se frekuensi umumnya, Roket langsung nyambung dengan perkataan Arif. "Lah iya, kalau dia di Jerman bakal joget india gak yah?"

"Ya gak tau lah."

"Tapi kalau dilihat lihat, mas nya ganteng juga. Jadi terpesona," ucap Arif dalam hati.

Mentari yang kebetulan dekat dengan Arif, melotot tidak menerima. "Lurus... lurus lah jangan belok. Arif masih lurus!" Mentari memukul-mukul kedua pundak Arif dengan tangannya,  dengan mulut komat-kamit membaca mantra.

"Kenapa lo Tar?"

"Arif mau belok, makanya gue lurusin."

🍉🌿🍉

Seperti biasanya, pada Hari Senin semua sekolah akan diadakan upacara bendera. Semua siswa SMANIG berjejer rapi dengan tangan terangkat, memberikan hormat pada bendera merah putih.

"Lapor, upacara pada tanggal 15 November 2021 telah selesai," ucap Pemimpin upacara kepada pembina upacara.

"Laporan diterima, bubarkan semua pasukan!"

"Pasukan siap dibubarkan!"

Pembina meninggalkan lapangan upacara, pemimpin pasukan membalikan tubuhnya menghadap pasukan upacara.

"Semuanya! Bubar jalan!" Para murid SMANIG berhamburan meninggalkan lapangan yang panas. Tujuan utama mereka adalah kantin, membeli satu cup es, yang menyegarkan tenggorokannya.

"Lo gak liat Langit, Tar?" tanya Arif yang kebetulan duduk dimeja yang sama dengan Mentari.

"Gak, mungkin telat."

Bel masuk telah berbunyi, siswa yang taat peraturan segera memasuki kelas , namun berbeda dengan murid yang bandel sebelum ada guru di kelas mereka tidak akan masuk kelas.

Mentari  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang