2. K i t a j o d o h

290 42 7
                                    

Selamat membaca :)

Dua menit setelah teriakan ,Anton --- Ayah Langit. Mentari dan Langit keluar dari kamar Langit.

"Ngapain?" Tanya Anton dengan suara ketus.

"Santai dong, Om. Dari tadi ngegas mulu," cibir Mentari.

"Ayok pulang." Langit menengahi percakapan Mentari dan Ayahnya. Menarik Mentari dan memasukan paksa ke dalam mobil berwarna kuning, membuat kepala Mentari terpentok.

"Aduh, kawan. Hati hati dong kepala queen jadi sakit nih." Mentari memanyunkan bibirnya pertanda, mengambek.

"Mau dicium tuh bibir," ujar Langit.

Langit, menjalankan mobilnya ke arah rumah Mentari atas arahan Mentari sendiri tentunya. Setelah beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya dua insan anak manusia tersebut telah sampai di halaman rumah Mentari.

Mentari turun dari mobil layaknya seorang model, mengibaskan rambutnya kebelakang.

"Dadah, Queen masuk dulu," pamit Mentari. Sebelum melangkah tangan Mentari ditarik .

"Bentar," pinta Langit.

Langit mencium kening Mentari dengan pelan, tidak ada bantahan dari Mentari.

"Aaaa Ayah, Abang. Dedek dicium." Mentari berteriak memasuki rumah dan langsung menuju kekamarnya.

Sementara Langit , mulai masuk kedalam mobil. Memasang sabuk pengaman , sebelum menghidupkan mesin pintu mobil,Langit di ketok.

"Kenapa, Om ,Bang?" Tanya Langit.

"Maaf , Om. Saya gak bisa nganterin ,Om." Langit menyangka dua orang lelaki beda umur tersebut adalah orang yang mau menumpang ke mobilnya.

"Kenapa Kamu mencium Mentari?" Tanya Pria tua tersebut.

"Aa..emm.itu..anu." Langit berbicara mendadak gagap, sekarang dia tau dua orang ini siapa.

"Jawab!" Sentak Pria yang lebih muda.

"Gak tau, Bang . Refleks tadi," jawab Langit.

"Turun," Titah pria muda tersebut.

Langit kembali turun dari mobil kuning itu, menghadap kedua pria beda umur yang ia yakini ,Ayah Mentari dan Abangnya.

"Kenalin, nama gua Angkasa. Kakak dari Mentari. Dan ini Ayah Mentari dan jelas Ayah gua juga Namanya, Awan.. em." Angkasa mendadak diam , dia lupa dengan nama akhir Ayahnya.

"Awan siapa dah , Yah?" Tanya Langit, menghadap Ayahnya.

"Gak tau," jawab Awan.

"Emm maaf ,Bang,Om. Langit berdiri disini mau ngapain? " tanya Langit.

"Udah gak butuh, masuk sana langsung pulang. "

"Aishh, gak jelas," ujar Langit berbatin.

...

"Mentari, nak. Ayah minta tolong dong." Awan berteriak memanggil Mentari yang kemungkina masih bergulung dengan selimut.

Melihat Mentari tak kunjung datang, Angkasa mengambil alih. "Yah, Angkasa bangunin Adek dulu yah."

Mentari  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang