Chapter 21

659 109 28
                                    

Selanjutnya, Akashi membawa mereka menuju Chapel of Versailles. Ruangan itu merupakan gereja kapel. Kapel ini memiliki kombinasi gaya arsitektur gothic dan Baroque style.

 Kapel ini memiliki kombinasi gaya arsitektur gothic dan Baroque style

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapel of Versailles

Mereka semua mulai menjelajahi setiap sudut ruangan yang dulu digunakan untuk beribadah dan berdoa itu.

"Sugoi!" Ucap mereka semua.

Mereka kembali berpencar. Kali ini, Kuroko tidak bersama Kagami, melainkan bersama Akashi karena pria bersurai merah cerah itu tidak memberikan secuil celah bagi Kuroko untuk mendekat pada Kagami.

Sedangkan Kagami kini sedang menjelajahi area depan kapel. Matanya dimanjankan oleh warna putih dan emas yang mendominasi. Ia sudah tidak memikirkan kejadian kemarin yang membuat hatinya kembali nyeri. Untuk apa memikirkan hal yang menyiksa kita?

"Kagami-cchi." Panggil seseorang.

"Oh, Kise. Ada apa?" Tanya Kagami.

"Tidak ada apa-apa-ssu. Aku hanya ingin mengobrol ringan denganmu." Jawab Kise yang hanya dibalas anggukan oleh Kagami.

"Aku berharap bisa tinggal di sini-ssu. Bayangkan saja aku menjadi putra dari raja, pasti akan seru-ssu!" Ucap Kise antusias.

"Putra dari seorang raja? Hm, sebenarnya ada posisi yang lebih cocok untukmu." Balas Kagami yang membuat Kise menatap Kagami tertarik.

"Apa itu, Kagami-cchi?" Tanya Kise.

"Tukang kebun." Jawab Kagami lalu tertawa terbahak-bahak.

"Wajahku yang tampan ini tidak pantas untuk menjadi tukang kebun, Kagami-cchi!" Protes Kise tak terima sambil memanyunkan bibirnya.

"Tampan? Lalu kenapa kau tidak memiliki kekasih sampai sekarang?" Tanya Kagami lagi yang membuat Kise terdiam. Tentu saja alasannya tidak memiliki kekasih karena dia sedang mengejar Aomine.

"Ada banyak yang mengejarku, kau tau. Tapi aku sedang tidak ingin berurusan dengan hal-hal yang merepotkan seperti itu." Jawabnya kemudian.

"Benarkah?" Tanya Kagami penuh seidik.

"Benar-ssu! Pacaran itu menghabiskan waktu, uang, dan tenaga, Kagami-cchi." Kise mencondongkan badannya ke Kagami dengan berkacak pinggang. berlagak seolah-olah sedang mengomeli seseorang.

"Hai' Hai', terserahmu saja." Ucap Kagami lalu berpindah ke sisi ruangan yang lain, tentu saja dengan diikuti si kuning narsis di belakangnya.

Sementara itu di sisi Momoi yang masih bersama Aomine, terjadi sebuah keributan kecil hanya karena sebuah foto.

"Hapus foto itu, Satsuki!" Titah Aomine kembali menujuk salah satu foto yang ada di kamera.

"Tidak mau." Jawab Momoi sambil menyembunyikan kamera di belakang tubuhnya.

AhoBakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang