Chapter 29

778 106 12
                                    

Pagi hari kembali menyapa Aomine yang masih berada di dunia mimpi. Namun ia membuka matanya dengan spontan saat bermimpi Kagami diculik oleh seseorang. Aomine menatap sampingnya, mencoba mencari Kagami di sana. Namun nihil, kekasihnya itu tak ada di sebelahnya. Dihantui rasa panik akibat mimpinya tadi, Aomine segera memakai celana dalam dan beranjak mencari Kagami di seluruh ruangan dalam rumahnya.

"Kagami, kau dimana?!" Teriak Aomine panik karena tak menemukan Kagami di manapun.

Ia kembali ke dalam kamarnya dan mengambil ponselnya untuk menelepon Kagami. Namun rupanya ponsel kekasihnya ada di atas nakas.

"Astaga, dia dimana?" Tanyanya kebingungan.

Dengan segera, Aomine mengambil baju dan celana dari dalam lemari, lalu ia menyambar jaket yang tergantung di belakang pintu kamarnya. Pemuda itu akan mencari Kagami di sekitar rumahnya. Namun baru saja ia ingin membuka pintu, pintu itu lebih dulu terbuka dan menampilkan sosok Kagami.

"Kagami.."

"Kau sudah bangun?" Tanya Kagami sambil berlalu memasuki rumah. Tentu saja Aomine mengekorinya.

"Kau darimana?" Tanya Aomine.

"Aku membuang sampah di luar." Jawab Kagami yang sekarang memasuki dapur.

"Astaga." Ucap Aomine sambil mengurut kenignya.

"Kenapa?" Tanya Kagami heran saat melihat Aomine.

"Ah, kau mau pergi?" Tanyanya lagi saat melihat pakaian Aomine.

"Tidak. Aku tadi ingin mencarimu di luar karena kau tidak ada di dalam." Ucap Aomine yang hanya dibalas anggukkan oleh Kagami.

"Aku benar-benar panik saat melihatmu tidak ada di sampingku." Ucap Aomine lagi yang membuat Kagami tertawa.

"Tidak ada yang lucu. Bagaimana jika kau diculik? Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu? Astaga." Ucap Aomine kala kembali mengingat mimpinya.

"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?" Tanya Kagami mengerutkan dahinya bingung.

"Aku bermimpi kau diculik." Jawab Aomine yang membuat Kagami tertawa terbahak-bahak.

"Berhentilah tertawa!"

"Habisnya kau benar-benar bodoh." Ucap Kagami sambil menyeka air matanya yang keluar akibat tawanya.

"Bodoh?! Hei itu bisa saja terjadi padamu! Kau tidak ingat saat aku menculikmu?" Balas Aomine yang membuat Kagami terdiam.

"Benar juga." Gumamnya.

"Pokoknya, aku tidak apa-apa sekarang. Lalu, buatlah sarapan." Lanjutnya.

"Aku yang buat?" Tanya Aomine sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, hitung-hitung ini belajar juga, Aho." Jawab Kagami yang mengundang lenguhan dari Aomine.

"Kau saja, aku malas."

"Baiklah jika begitu, aku akan pulang sekarang." Ucap Kagami lalu berjalan hendak meninggalkan dapur.

"Baiklah-baiklah!" Seru Aomine sambil mepelas jaketnya dan melemparnya ke sofa ruang tamu. Hal itu membuat Kagami menghentikan langkahnya dan tersenyum penuh kemenangan.

^o^

"Ah, aku kenyang." Ucap Aomine sambil memgangi perutnya.

"Hei, kau sudah makan terlebih dahulu?" Tanya Kagami yang baru saja kembali dari dapur membawa dua gelas susu.

"Kau lama, sih. Aku sudah sangat lapar." Jawab Aomine dengan wajah tanpa dosa.

"Ah, sabarlah sedikit, Aho! Tadi sebagian susunya tumpah." Jawab Kagami.

AhoBakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang