Kagami mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Setelah dirasa cukup, ia menolehkan kepalanya dan mendapati Akashi yang baru keluar dari kamar mandi.
"Sudah bangun?" Tanya Akashi yang hanya dijawab anggukan oleh Kagami.
"Kau tau dimana Tetsuya?" Tanyanya lagi.
"Aku baru bangun, kau bodoh?" Jawab Kagami tanpa sadar.
"Kau bilang apa tadi?" Tanya Akashi seraya mendekat ke arah Kagami yang baru saja menyibakkan selimutnya.
"Aku baru bangun, tentu saja aku tidak tau kemana perginya Kuroko, kenapa kau sangat bod-" Ucapan Kagami terhenti kala ia menyadari kalimatnya barusan. Dengan cepat, pemuda bersurai merah tua itu menatap ke arah Akashi yang sudah siap dengan guntingnya.
"M-maksudku, ka-kau tentu saja sangat pintar, aku yang bodoh." Ucapnya sambil menampar bibirnya pelan.
Akashi meletakkan guntingnya kembali, lalu ia membuka ponselnya, berharap ada pesan masuk dari Kuroko yang mengabari kemana dia pergi. Namun tak ada pesan masuk dari siapapun. Hal itu membuatnya menghela napas panjang.
"Cek ponselmu, siapa tau Tetsuya mengabarimu." Titah Akashi pada Kagami yang sedang membuat teh hangat.
Mendengar itu, Kagami langsung membuka ponselnya untuk melihat apakah Kuroko mengiriminya pesan.
"Dia tidak mengirimiku pesan." Ucap Kagami setelah selesai mengecek.
"Aku akan mencoba meneleponnya." Lanjutnya.
Namun getaran dari sebuah ponsel di atas ranjang Akashi membuat Kagami mematikan panggilannya. Pemuda itu mulai menyeruput teh hangat yang barusan dibuatnya.
"Dia tidak membawa telepon." Gumam Akashi.
"Sudahlah, mungkin saja Kuroko sedang ingin mencari udara segar." Ucap Kagami yang melihat Akashi seperti orang kebingungan.
"Jika hanya mencari udara segar, dia bisa ke balkon." Balas Akashi lalu mendudukkan diri di ranjangnya.
"Mungkin dia ada di kamar sebelah." Ucap Kagami lagi.
"Kamar sebelah? Untuk apa? Di sana ada Daiki, kan?" Balas Akashi sambil mengerutkan keningnya.
Kagami terdiam untuk beberapa saat sebelum menjawab, "Benar juga."
Setelah itu, hanya ada keheningan di antara mereka.
"Aku akan keluar untuk mencarinya dulu." Ucap Akashi.
"Astaga, Kuroko bukanlah anak kecil, Akashi. Kenapa kau begitu mengkhawatirkannya?" Kagami mulai berdiri dan menyiapkan pakaian ganti untuknya yang ingin mandi.
"Kau tau sendiri, kan? Dia itu tipe uke semua pria. Aku tidak mau jika dia sampai dibawa oleh pria hidung belang atau kakek-kakek mesum yang sudah beruban." Jawab Akashi lalu pergi meninggalkan Kagami yang melongo karena mendengar jawabannya barusan.
"Kuroko, pelet apa yang kau gunakan hingga Akashi bisa menjadi seperti itu?"
Memilih untuk tak ikut campur urusan Akashi dan Kuroko, Kagami melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket sedari tadi.
^o^
Setelah mencari-cari, akhirnya Akashi bisa menemukan pujaan hatinya yang sedang duduk di tepi kolam renang dengan kedua kakinya yang tercelup ke dalam kolam.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Akashi yang kemudian mendudukkan diri di sebelah Kuroko.
"Akashi-kun." Gumam Kuroko saat melihat mantan kapten tim basketnya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AhoBaka
Fiksi PenggemarWelcome~ Hanya kisah cinta para anggota Kiseki no Sedai yang rumit dengan Kagami dan Aomine sebagai tokoh utama. . . Pairing: AoKaga AoKise KagaKuro AkaKuro AoMomo KuroMomo . . (c) Fujimaki Tadatoshi Semua gambar diambil dari Pinterest . . Enjoy~