Chapter 30

874 103 17
                                    

Brak!

"Akashi-kun!" Panggil Kuroko di depan pintu dengan napas terengah-engah karena habis berlari.

"Oh, Tetsuya. Kau sudah pulang?" Tanya Akashi yang terkejut kala mendegar suara pintu dibanting.

Kuroko tak menjawab pertanyaan Akashi. Dia segera mendudukkan dirinya di sebelah mantan kapten basketnya dulu yang sekarang sedang menonton TV.

"Ada apa, hm? Kenapa kau membanting pintu tak bersalah itu?" Tanya Akashi lembut.

"Akashi-kun, maafkan aku." Ucap Kuroko membuka pembicaraan.

"Maaf? Untuk apa?" Tanya Akashi sambil mengerutkan keningnya bingung.

"Selama ini aku telah menyakiti perasaanmu." Jawab Kuroko yang membuat Akashi semakin bingung mendengarnya.

"Seharusnya aku lebih peka terhadap perasaanmu." Lanjutnya.

"Aku tau semuanya, Akashi-kun." Ucap Kuroko lagi.

"Tetsuya, kau.." Gumam Akashi terkejut. Jantungnya berdegup kencang. Ia tak menyangka Kuroko akan mengetahuinya.

"Kenapa kau tidak bilang dari awal?" Tanya Kuroko.

"Aku.. aku.." Akashi masih terlalu sulit untuk menjawab pertanyaan semacam ini.

"Aksahi-kun.." Gumam Kuroko.

Akashi menghela napas panjang, mencoba untuk mengendalikan dirinya. Ini bukan seperti Akashi yang biasanya. Akashi selalu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dadakan dari setiap orang yang pernah ia jumpai. Namun sekarang apa? Ia mati kutu di depan orang terkasihnya.

"Tetsuya, mungkin kau sudah tau, tapi izinkan aku untuk mengungkapkannya langsung." Ucap Akashi yang dibalas anggukan oleh Kuroko.

"Aku mencintaimu." Ungkap Akashi yang membuat Kuroko tersenyum lembut.

"Aku tau kau mencintai Kagami, tapi setidaknya aku telah mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya kepadamu." Lanjutnya.

'Haha, aku tadi juga bilang seperti itu pada Kagami-kun.' Ucap Kuroko dalam hati.

"Akashi-kun, banyak waktu yang telah kita habiskan bersama selama ini. Perasaan nyaman mulai datang padaku saat aku berada di dekatmu. Sebenarnya belum lama ini aku sempat berpikir bahwa kau mencintaiku, namun hal itu kutepis jauh-jauh karena aku pikir kau adalah pemuda normal yang menyukai seorang gadis." Jawab Kuroko yang membuat Akashi terkekeh.

"Apa alasanmu mencintaiku, Akashi-kun?" Tanya Kuroko.

"Hm, tidak tau. Memangnya cinta butuh alasan?" Jawab Akashi yang membuat hati Kuroko sedikit terenyuh mendengarnya.

"Ah, karena itu, maukah kau menjadi kekasihku, Kuroko Tetsuya?" Lanjut Akashi dengan sebuah senyuman, namun satu detik kemudian senyumnya pudar.

"Maaf, kau mencintai Kaga-"

"Aku mau." Potong Kuroko yang membuat Akashi membulatkan matanya tak percaya. Jantungnya seakan ingin meloncat keluar dari rongga dadanya.

"Tetsuya, kau yakin?" Tanya Aksahi memastikan.

"Tentu saja." Jawab Kuroko.

"Ta-tapi bukankah kau mmencintai Kagami?" Tanya Akashi lagi.

"Itu benar, tapi setelah semua waktu yang kita habiskan bersama dua bulan ini, sepertinya kau berhasil merenggut hatiku." Jawab Kuroko sambil tersenyum lembut.

"Tapi kenapa kau bisa berpaling dari Kagami dengan mudah?" Tanya Akashi masih tak percaya.

"Karena yang selalu di hati dapat dengan mudah tergantikan oleh yang selalu ada di sisi." Jawab Kuroko sambil tersenyum manis. Hal itu membuat Akashi sangat senang. Dengan segera, ia memeluk Kuroko yang sekarang telah resmi menjadi kekasihnya.

AhoBakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang