Sinar mentari pagi yang dengan tidak sopannya menerobos masuk melalui celah-celah jendela kamar Aomine membuat kedua netra merah itu terbuka. Sepertinya Sabtu ini akan cerah sepanjang hari. Dan berhubung hari ini adalah tanggal merah, maka ia tidak perlu repot-repot untuk pergi ke sekolah.
Kagami merasakan sebuah tangan melingkar di atas perutnya. Dilihatnya pemuda di sebelahnya yang sekarang sudah resmi menjadi kekasihnya. Senyuman hangat terbit kala melihat tidur Aomine yang sangat pulas. Dengan hati-hati, ia membalikkan badan menghadap Aomine dan mulai meneliti wajah pemuda itu.
Aroma citrus yang menguar dari tubuh Aomine membuat Kagami akhirnya bisa melepas rindunya pada pemuda itu. Dengan lembut, Kagami mengusap pelan pipi Aomine yang ternyata sangat halus dan lembut. Sepertinya Aomine juga menggunakan produk-produk kecantikan secara diam-diam.
"Aku tidak menyangka sekarang kita adalah sepasang kekasih." Gumam Kagami pelan.
Jemarinya kini menyentuh seluruh bagian dari wajah Aomine dengan jari telunjuk dan jari tengah yang dibuat seperti sedang berjalan. Mulai dari pipi, mata, kening, hidung, dan terakhir bibir. Setelah melakukan itu, Kagami tertawa ringan.
"Sudah puas?" Suara dari Aomine membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia mengakhiri tawanya dan menatap malu-malu pada Aomine.
"Se-sejak kapan kau bangun?" Tanya Kagami.
"Sejak awal." Jawab Aomine berbohong. Dia baru bangun saat jari Kagami mengitari wajahnya.
Mendengar jawaban Aomine, Kagami semakin merasa malu. Memang, saat ini Aomine adalah kekasihnya, namun ia tidak terbiasa dengan ini. Karena itu, Kagami memutuskan untuk membersihkan tubuhnya walau sebenarnya ia malas. Rasa lengket di tubuhnya akibat perbuatan Aomine kemarin sangat menganggunya.
Dengan segera, Kagami menyibakkan selimut yang ia gunakan dan mengubah posisinya menjadi duduk. Hei jangan lupa jika kau tidak memakai apapun selain celana dalammu itu, Kagami.
"Aomine, aku ingin mandi." Ucapnya pada Aomine.
"Lalu?" Tanya Aomine.
"A-aku tidak membawa ba- ah, bukankah bajuku ada di sini? Saat kau tidur di rumahku, aku meminjamkan bajuku padamu, kan?"
"Hm, sepertinya begitu." Jawab Aomine sambil mengingat-ingat.
"Bisa kau ambilkan bajuku sekarang?" Tanya Kagami.
Aomine hanya diam tak menjawab. Dalam hati ia mengangumi keberanian Kagami karena telah menampilkan tubuh indahnya begitu saja di depan dirinya.
"Aomi- oi!"
Aomine menarik tangan Kagami yang menyebabkan empunya menjadi dalam posisi tidur kembali.
"Apa yang-" Belum sempat ia menyelesaikan protesnya, Aomine sudah lebih dulu menindih tubuhnya.
"Kau sedang memancingku dengan tubuhmu yang hanya tertutupi celana dalam sialan itu?" Tanya Aomine dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
Kagami terkejut kala mendengar hal itu. Rupanya dia baru sadar jika tubuhnya hanya ditutupi celana dalam.
"Ti-tidak! A-aku lupa." Jawabnya sambil berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut tadi. Pipinya sudah memerah sekarang ini.
Aomine semakin menjadi-jadi. Dia membuka bagian bawah selimut itu dan memasukkan tangannya ke dalam sana. Jemarinya muali mengelus paha Kagami.
"Hentika-nnhh!" Desahnya tertahan sambil berusaha menyingkirkan Aomine dengan kedua tangannya.
"Hm, sebenarnya kau menyukai ini, kan?" Tanya Aomine semakin gencar melakukan aksinya. Jemari pemuda itu semakin dekat dengan benda milik Kagami.
KAMU SEDANG MEMBACA
AhoBaka
FanfictionWelcome~ Hanya kisah cinta para anggota Kiseki no Sedai yang rumit dengan Kagami dan Aomine sebagai tokoh utama. . . Pairing: AoKaga AoKise KagaKuro AkaKuro AoMomo KuroMomo . . (c) Fujimaki Tadatoshi Semua gambar diambil dari Pinterest . . Enjoy~