Sinar mentari pagi menyelinap masuk melalui celah-celah jendela kamar tanpa permisi, menyebabkan seorang pemuda bersurai merah tua membuka paksa matanya.
Diliriknya seseorang yang masih dalam pelukannya itu, lalu senyum simpul menghiasi wajahnya. Kemudian ia menyentuh dahi rivalnya lagi untuk memeriksa apakah demamnya sudah turun. Benar saja, suhu Aomine tidak sepanas kemarin malam, walaupun terasa masih hangat.
Pemuda bernama Kagami itu meninggalkan kamar tamunya yang ditempati Aomine untuk memasak sarapan pagi dan bersiap-siap ke sekolah. Namun langkahnya terhenti saat bayangan seseorang menghampiri pikirannya.
"Kuroko!" Seru Kagami lalu mencari dimana letak ponselnya.
"Astaga, kenapa aku bisa lupa?" Tanyanya menyesali kebodohannya.
Setelah menemukan ponselnya di kamar miliknya, Kagami langsung mengotak-atik benda pipih tersebut dan menemukan sebuah notifikasi dari Kuroko.
'Aku baik-baik saja, Kagami-kun.'
Kagami menghela napas lega setelah membaca pesan itu. Dia harus bertanya mengapa Kuroko menghilang tiba-tiba seperti itu. Meletakkan ponselnya kembali, Kagami segera beranjak menuju dapur.
Pemuda alis cabang itu melihat sup ayam yang kemarin ia buat masih tersisa. Karena itu, akhirnya Kagami memutuskan untuk memasak nasi dan telur serta tak lupa minuman hangat untuk dirinya dan Aomine.
Namun entah kenapa, saat memasak dirinya terus memikirkan Kuroko.
'Apakah benar dia baik-baik saja?'
'Bagaimana jika ia berbohong?'
'Apakah kemarin malam ia pulang tanpa payung?'
'Jika begitu bukankah artinya dia kehujanan?'
'Mustahil untuk tidak sakit setelah menerobos hujan sederas itu, kan?'
"....mi."
"..gami."
"Kagami!"
Suara Aomine membuatnya tersentak kaget. Seketika itu juga lamunannya buyar. Dia menengok ke arah Aomine yang berada beberapa meter di belakangnya sedang menatapnya heran.
"Oh, sudah bangun?" Tanya Kagami sambil melanjutkan kegiatan memasaknya.
"Selamat pagi." Ucap Aomine sembari memeluk Kagami dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu Kagami seperti hari kemarin.
Pemuda pecinta Mai-chan itu menyadari jika seseorang yang berada di pelukannya bergerak tidak nyaman.
"Kenapa? Apakah aku bau lagi?" Tanyanya.
"Ti-tidak. Hanya saja kau menganggu kegiatanku." Jawab Kagami senormal mungkin. Tak ada yang tau bahwa saat ini jantung Kagami berdegup kencang, dilengkapi semburat merah yang menghiasi pipinya.
"Tapi aku tidak ingin melepaskanmu." Aomine malah semakin menguatkan pelukannya sambil sesekali menghirup aroma dari leher Kagami yang membuat empunya merasa geli.
"Hentikan, Aho! Aku tidak bisa berkonsentrasi." Protes Kagami tak terima, namun tak diidahkan oleh Aomine.
Secara tidak sengaja, pemuda berkulit tan itu melihat bercak merah di leher Kagami akibat ulahnya kemarin.
'Awet juga ternyata.' Batinnya sambil tersenyum nakal.
"Nee, Kagami." Panggil Aomine yang dibalas gumaman oleh Kagami.
"Apakah teman-temanmu tak bertanya tentang bercak merah ini?" Tanyanya sambil mengelus leher mulus Kagami yang terdapat bercak merah tersebut.
Kagami yang mendengar pertanyaan seperti itu langsung mendorong Aomine dengan sekuat tenaga, namun tetap saja tenaga pemuda yang memeluknya lebih besar daripada tenanganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AhoBaka
FanfictionWelcome~ Hanya kisah cinta para anggota Kiseki no Sedai yang rumit dengan Kagami dan Aomine sebagai tokoh utama. . . Pairing: AoKaga AoKise KagaKuro AkaKuro AoMomo KuroMomo . . (c) Fujimaki Tadatoshi Semua gambar diambil dari Pinterest . . Enjoy~