Chapter 15

735 121 7
                                    

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Aomine memutuskan untuk memindahkan pakaian dan barang bawaannya dari kamar Akashi ke kamar Kise. Dan kini, ia sedang menunggu di depan pintu kamar Akashi. Sudah lima menit dia terus berdiri seperti satpam di sana. Umpatan-umpatan mulai keluar dari mulutnya.

"Sial! Kalian semua sedang apa, sih?! Bahkan Akashi tidak mengangkat telepon dariku." Omelnya sambil menatap layar ponselnya, lalu dengan kasar ia kembali memencet bel dan mengetuk pintu kamar yang ada di depannya.

"Oi Cebol, sudah cukup kau mesra-mesraan dengan Tetsu! Bukakakan pintu untukku dulu!" Ucapnya cukup kencang. Namun hal itu belum juga cukup untuk membuat Akashi membukakakan pintu untuknya.

"Cih, jangan bilang jika kalian bertiga sedang threeso-" Ucapan Aomine terpotong karena pintu di depannya telah terbuka, menampikan sesosok pemuda bersurai biru muda dengan wajah khas orang yang baru bangun tidur.

"Aku ingin memindahkan barang-barang dan pakaianku ke kamar sebelah." Ucap Aomine langsung pada intinya.

"Kau ingin pindah ke kamar Kise-kun?" Tanya Kuroko memastikan yang hanya dijawab gumaman oleh Aomine.

"Tunggu di situ sebentar." Ucap Kuroko lalu kembali menutup pintu kamarnya.

"Oi!"

Aomine benar-benar kesal sekarang. Sesudah menunggu lama, bisa-bisanya dia langsung dipermainkan oleh mantan bayangannya pada saat pertama kali berbicara setelah dua tahun berlalu. Namun rasa kesalnya sedikit mereda saat melihat sosok Kuroko dengan penampilan lebih rapih dan wajah datarnya menampakkan diri lagi di depan Aomine.

"Ikut aku." Ucap Kuroko sambil menarik tangan Aomine menjauh dari kamarnya.

"Oi!" Lagi-lagi Aomine hanya bisa menahan kekesalan dalam dirinya yang tiba-tiba muncul kembali. Namun teringat Kagami yang memintanya untuk berbicara dengan Kuroko, ia hanya diam saja menuruti kemauan Kuroko sampai pemuda berwajah datar itu menghentikan langkahnya di kolam renang.

 Namun teringat Kagami yang memintanya untuk berbicara dengan Kuroko, ia hanya diam saja menuruti kemauan Kuroko sampai pemuda berwajah datar itu menghentikan langkahnya di kolam renang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak ingin berenang." Ucap Aomine setelah Kuroko melepaskan genggaman tangannya.

"Aku juga."  Balas Kuroko datar.

"Lalu kenapa kau membawaku ke sini? Kau ingin membunuhku dengan cara menenggelamkanku?"

"Tidak." Jawab Kuroko lagi.

"Lalu apa?"  Tanya Aomine sembari menatap sekelilingnya. Ia bersyukur karena dapat melihat pemandangan indah di sini.

Helaan napas terdengar dari Kuroko. Mantan bayangan Aomine itu mencoba untuk mengumpulkan keberanian. Sejak pulang dari Arc de triomphe tadi, ia sudah memikirkan bagaimana cara ia meminta maaf kepada Aomine.

"Maafkan aku atas kejadian dua tahun yang lalu. Aku ingin kita berbaikan lagi. Sungguh, aku tidak pernah sekalipun menyukai Momoi-san, apalagi mencintainya, kau hanya salah paham, Aomine-kun." Ucap Kuroko langsung pada intinya sambil menatap dalam netra biru tua milik Aomine.

AhoBakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang